Pdt.Sealtiel Izaak
Renungan Hari Ini :
MANUSIA TERBATAS.
BACAAN: Nahum 3: 8-10 (sesuai SBU).
31-03-2023
Selamat hr Jumat, 31-03-2023.
MANUSIA TERBATAS.
BACAAN: Nahum 3: 8-10 (sesuai SBU).
NAS : “ Adakah engkau lebih baik dari Tebe, kota dewa Amon, yang letaknya di sungai Nil, dengan air sekelilingnya, yang tembok kotanya adalah laut, dan bentengnya adalah air?(ay.8).
1. Nahum mulai dengan suatu pertanyaan: Adakah Niniwe lebih baik dari Tebe? Tebe adalah ibu kota Mesir. Sebuah kota kaya dan makmur, yang dibangun di tepi sungai Nil. Bentengnya ialah laut. Memiliki sekutu yaitu Etiopia, Mesir dan Put (Libia). Tebe juga memiliki kekuataan militer yang kuat. Namun dengan kekuatannya itu, Tebe tidak bertahan. Tahun 663 SM, Tebe dihancurkan oleh Asyurbanipal, raja Asyur (ay.8-9).
2. Melalui pertanyaan tersebut diatas, Nahum hendak mengingatkan, karena ketika Asyur merasa kuat dan berkuasa, ia bertindak sewenang-wenangnya, menindas umat Tuhan dan bangsa-bangsa lain. Nahum hendak mengatakan. “Jangan sombong, merasa hebat dan kuat, Tebe saja dihancurkan apalagi kamu (Niniwe)”. Pada akhirnya Tuhan menghukum Asyur, sehingga hancur, hilang tanpa bekas, kecuali timbunan tanah.
3. Peristiwa Tebe dan Asyur mengingatkan manusia (kita), akan keterbatasannya. Kadang karena keangkuhan, kita merasa hebat, kuat, jaya, maka kita pun membelakangi Allah. Siapakah kita manusia (yang terbatas), dihadapan Allah (yang tak terbatas)? Kekuatan apapun yang kita andalkan: kekayaan, kemakmuran, pangkat, prestasi, kedudukan dll, tidak akan ada artinya tanpa Tuhan.
4. Semua yang ada pada kita hanyalah titipan Tuhan yang dipercayakan-Nya untuk diberdayakan dalam rangka kesejahteraan hidup bersama. Di penghujung bulan Maret, di masa prapaskah, mari terus belajar merendahkan diri, agar kita semakin memahami: bahwa kita ini terbatas (tidak ada apa-apanya). Hanya bersama Dia kita dapat menjalani kehidupan yang benar.
SELAMAT BERJUANG (siz).
AKU (TUHAN) AKAN MENJADI LAWANMU.
BACAAN: Nahum 2: 12-13 (sesuai SBU).
30-03-2023
Selamat hr Kamis, 30-03-2023.
AKU (TUHAN) AKAN MENJADI LAWANMU.
BACAAN: Nahum 2: 12-13 (sesuai SBU).
NAS : “Lihat, Aku akan menjadi lawanmu, demikianlah firman Tuhan, semesta alam, Aku akan membakar keretamu menjadi asap, dan pedang akan memakan habis singa mudamu; Aku akan melenyapkan mangsamu dari atas bumi, dan suara-suara utusanmu tidak akan terdengar lagi.” (ay.13).
1. Asyur telah melakukan kejahatan, menindas umat Tuhan dan bangsa-bangsa lain, yang menyebabkan mereka menderita. Kejahatan Asyur sudah tidak bisa ditolerir lagi. Allah murka terhadap Asyur. Ajakan pertobatan tidak mereka hiraukan. Karena itu Allah tampil menjadi lawan mereka (ay.13).
2. Allah memakai Babilonia dan Media sebagai alat hukuman. Mereka menyerang Asyur, membakar kereta perang andalan mereka. Dan pedang akan memakan habis Asyur (yang digambarkan seperti singa muda). Suara utusan-utusan raja Asyur, yang mengancam dan menghina umat Tuhan, tidak terdengar lagi (ay.12-13).
3. Allah tidak berkenan, bila manusia (kita) bertindak sewenang-wenangnya terhadap sesamanya. Kesewenangan bisa terjadi dalam kehidupan kita oleh siapa saja dan kepada siapa saja (dalam keluarga, gereja dan masyarakat). Jika itu yang terjadi bersiap-siaplah kita menghadapi hukuman atas kesewenangan kita. Karena Allah sendiri yang akan menjadi lawan kita.
4. Dalam kegagalan kita untuk melakukan kehendak-Nya, jangan abaikan panggilan Tuhan untuk bertobat. Dengan bertobat, kita dapat mencegah berlanjutnya kesewenangan kita. Karena Allah menghendaki supaya kita hidup dalam kasih, perdamaian dan keharmonisan. Seberapa kuatnya kita, berhadapan dengan Tuhan sebagai lawan, kita akan hancur. Jangan merasa hebat seperti Asyur. Karena kesombongan akan membawa kita pada kehancuran. Di Minggu prapaskah kita diingatkan kembali, agar hidup dalam kasih, perdamaian dan bukan dalam kesewenangan.
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
HUKUMAN TUHAN ATAS KEJAHATAN MANUSIA.
BACAAN: Nahum 2:1-11 (sesuai SBU PAGI + MALAM)
29-03-2023
Selamat hr Rabu, 29-03-2023.
HUKUMAN TUHAN ATAS KEJAHATAN MANUSIA.
BACAAN: Nahum 2:1-11 (sesuai SBU PAGI + MALAM)
NAS : “ Pembongkar maju terhadap engkau; adakan penjagaan di benteng, mengintailah di jalan, ikatlah pinggangmu teguh-teguh, kumpulkanlah segala kekuatan!"(ay.1).
1. Asyur dihukum Tuhan karena kejahatan mereka. Pasal pembacaan kita mengungkapkan serangan terhadap Niniwe (ibu kota Asyur) dan kehancurannya, oleh serangan Babilonia dan Media tahun 612 SM. Hukuman Tuhan sangat mengerikan. Tuhan memerintahkan Niniwe untuk mengadakan perlawanan (karena mereka selalu bangga dengan kekuatan mereka) (ay1). Babilonia dan Media dipakai Tuhan sebagai alat untuk melakukan hukuman-Nya.
2. Kedahsyatan peperangan digambarkan dengan kereta yang melaju galak di lapangan, kejar mengejar seperti kilat (ay.4). Pintu sungai yang mengalir ditengah kota siap dibuka untuk menghancukan tembok. Permaisuri ditelanjangi. Dayang-dayang mengerang (ay.7). Pasukan Asyur kacau dan melarikan diri (ay.6). Niniwe bagaikan singa yang tak berdaya (ay.11-12). Asyur sekarang harus menerima pembalasan atas kejahatannya (ay.10).
3. Dunia saat ini ditandai dengan berbagai kejahatan yang memprihatinkan bahkan mengerikan. Mengapa kejahatan? Karena ditengah proses kemajuan, manusia membelakangi (menolak) Allah. Sebagai anak-anak-Nya, janganlah kita hanyut oleh arus kejahatan. Kita harus menang dalam perjuangan kita, karena kemenangan Yesus (bnd. Matius 4:1-11).
4. Jangan kita takut dan putus asa menghadapi tantangan kehidupan. Tuhan melihat pergumulan kita. Penghakiman-Nya yang dahsyat dan keadilan-Nya akan dijatuhkan. Tuhan mahakasih, panjang sabar, tapi tidak berkompromi dengan kejahatan. Apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituai. Jangan abaikan panggilan pertobatan. Masa prapaskah hendaknya kita jadikan masa evaluasi diri, agar ditengah dunia yang jahat kita tidak menjadi fasik, tetapi hidup sebagai anak-anak-Nya.
SELAMAT BERJUANG (siz).
ALLAH MEMUTUSKAN BELENGGU-BELENGGU.
BACAAN: Nahum 1:12-13 (sesuai SBU).
28-03-2023
Selamat hr Selasa, 28-03-2023.
ALLAH MEMUTUSKAN BELENGGU-BELENGGU.
BACAAN: Nahum 1:12-13 (sesuai SBU).
NAS : “Sekarang, Aku akan mematahkan gandarnya yang memberati engkau, dan akan memutuskan belenggu-belenggu yang mengikat.” (ay.13).
1. Kerajaan Asyur yang menjadi penguasa pada saat itu bertindak sewenang-wenang terhadap bangsa-bangsa lainnya, khususnya bagi umat Tuhan. Pada tahun722 SM, Asyur nenghancurkan Samaria. Mereka memaksa penduduk kerajaan Utara (Israel) itu, meninggalkan tanah air mereka dan hidup sebagai budak di wilayah Asyur (2 Raja-raja 17:6).
2. Tetapi Allah tidak membiarkan kesewenangan, kekerasan, ketidakadilan terhadap siapapun khususnya umat-Nya. Ia membela umat-Nya. Karena itu Allah berjanji untuk membebaskan mereka. Asyur dengan segala kekuatan dan dalam jumlah yang besar akan dimusnahkan. Umat Tuhan dibebaskan. Allah akan mematahkan gandar yang memberati mereka. Allah akan memutuskan belenggu-belenggu yang mengikat (yakni: pembebasan dari penawanan dan beban pajak yang berat) (ay.12-13).
3. Allah tidak membiarkan siapapun juga, khususnya umat-Nya, diperlakukan sewenang-wenang dengan kekerasan dan tidak adil. Karena manusia adalah ciptaan-Nya yang mulia. Karena itu Allah membela umat-Nya, dan membebaskan mereka dari berbagai belenggu dan beban kehidupan yang berat. Karya pembebasan Allah telah dinyatakan secara sempurna di dalam karya Yesus Kristus. Mari kita hayati di Minggu Prapaskah ini.
4. Ditengah dunia dalam perjuangan hidup yang berat, percayakanlah hidup kita ke dalam tangan kasih-Nya. Jika saat ini kita sedang memikul beban berat atau diperlakukan sewenang-wenangnya, diperlakukan secara tidak adil, Ia tidak membiarkan kita. Ia selalu ada, dan tetap ada bersama kita (Roma 8:31,37-39).
SELAMAT BERJUANG (siz).
TUHAN ADALAH TEMPAT PENGUNGSIAN.
BACAAN: Nahum 1: 6-8 (sesuai SBU).
27-03-2023
Selamat hr Senin, 27-03-2023.
TUHAN ADALAH TEMPAT PENGUNGSIAN.
BACAAN: Nahum 1: 6-8 (sesuai SBU).
NAS : “Tuhan itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya.” (ay.7).
1. Niniwe (Asyur) melalui pelayanan Nabi Yunus bertobat dan diampuni Allah. Seratus tahun kemudian mereka jatuh kembali dalam dosa. Telah terjadi penumpahan darah, perampasan dan penerkaman (Nahum 3:1). Karena itu Allah menghukum mereka. Allah dinyatakan oleh Nahum sebagai Allah yang tidak kompromi dengan dosa, Allah yang cemburu, pembalas dan pendendam. Namun Dia juga adalah Allah yang panjang sabar (Nahum 1: 2-3a).
2. Tidak ada yang tahan berhadapan dengan geram dan murka-Nya. Murka-Nya, amarah-Nya, tercurah seperti api yang bernyala-nyala. Siapakah yang tahan menghadapinya? Namun Tuhan itu baik. Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan. Ia menjadi tempat pengungsian bagi orang yang percaya, yang mau datang kepada-Nya. Allah mengenal orang-orang yang berlindung padaNya (ay.7-8).
3. Situasi yang kita hadapi saat ini, penuh dengan tatangan, kejahatan, penderitaan, dll. Sebagai manusia yang terbatas, kita merasa tidak mampu menghadapinya. Kemana kita melarikan diri? Ditengah penderitaan dan berbagai persoalan yang sulit, tidak ada tempat pengungsian terbaik, selain Tuhan. Dia adalah segala-galanya bagi kita. Tuhan adalah tempat kita bersandar. Tempat kita berlindung pada saat kedukaan, kegagalan, dan ketika kita tak berdaya.
4. Datanglah kepada-Nya dan jadikan Dia sebagai tempat pengungsian, maka kita akan mendapat ketenangan (Matius 11;28). Dialah tempat pengungsian, tempat bernaung dan berlindung. Didalam Dia kita tenang, aman, damai dan bahagia (bnd. Mazmur 121:1-8).
SELAMAT MEMASUKI MINGGU YANG BARU (siz).
ALLAH MAHAKASIH, MENGHUKUM YANG BERSALAH.
BACAAN: Nahum 1: 2-3a (sesuai SBU).
26-03-2023
Selamat hr Minggu, 26-03-2023.
ALLAH MAHAKASIH, MENGHUKUM YANG BERSALAH.
BACAAN: Nahum 1: 2-3a (sesuai SBU).
NAS : Tuhan itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah” (ay.3a).
1. Nama Nahum artinya “penghiburan”. Namun pemberitaannya tidak sesuai dengan namanya, karena Nahum menyampaikan berita hukuman yang keras kepada Asyur. Nahum menubuatkan kejatuhan Asyur dan Niniwe ibu kota Asyur yang digenapi pada tahun 612 SM ke tangan Babel. Asyur dihukum karena membuat Israel dan bangsa-bangsa lainnya, menderita. Selama waktu tertentu, Asyur menjadi ancaman terhadap Yahuda.
2. Nahum memulai penyampaiannya dengan Allah : kekuasaan-Nya, murka-Nya dan kebaikan-Nya. Allah yang cemburu dan pembalas. Sebagai pembalas, penuh kehangatan amarah-Nya Allah membalas kepada para lawan-Nya. Allah memang panjang sabar, namun dalam kebesaran kuasa-Nya, Ia tidak membebaskan orang bersalah dari hukuman.
3. Allah adalah Allah yang panjang sabar dan mahakasih. Maka kita hidup karena kasih-Nya, Ada banyak kegagalan, kesalahan dan dosa kita, tapi Allah begitu sabar dengan keadaan kita. Karena Ia tidak menghendaki kita binasa. Karena itu jangan mempermainkan kasih-Nya, karena Ia juga Allah yang Mahakuasa yang dapat menghukum kita.
4. Ia sama sekali tidak membebaskan orang bersalah dari kesalahannya. Dalam Keluaran 20: 4-6 : “Allah cemburu dan membalas kesalahan bapa sampai kepada anak-anak, cucu”. Allah cemburu, karena Ia sangat mengasihi kita. Namun Allah murka terhadap yang bersalah. Ia tidak menghendaki umat-Nya dan bangsa lainnya ditindas. Kasih dan keadilan Allah nampak bersama dalam pengorbanan Yesus di kayu salib. Karena kasih dan keadilan, Ia mati demi keselamatan kita.
SELAMAT BERIBADAH DI MINGGU PRAPASKAH (siz).
MENURUTI FIRMAN-KU, TIDAK AKAN MENGALAMI MAUT.
BACAAN: Yohanes 8:48-51 (sesuai SBU).
25-03-2023
Selamat hr Sabtu, 25-03-2023.
MENURUTI FIRMAN-KU, TIDAK AKAN MENGALAMI MAUT.
BACAAN: Yohanes 8:48-51 (sesuai SBU).
NAS : Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, Ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.” (ay.51).
1. Orang-orang Yahudi memahami Yesus sebagai orang Samaria dan kerasukan setan (ay.48). Yesus menegaskan bahwa Ia tidak kerasukan setan. Tetapi Aku menghormati Bapa-Ku, sedangkan kamu tidak menghormati Aku. Aku tidak mencari hormat bagi diri-Ku, hanya Allah yang patut menerima hormat (ay. 49-50).
2. Yesus berkata kepada mereka: “Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya”.(ay.51). Artinya tidak mengalami kematian kekal. Ketika Yesus berkata demikian, mereka mengatakan lagi: “Yesus kerasukan setan”. Karena Abraham dan nabi-nabi mengalami kematian (baca: ay.52-53). Mereka tidak mengerti tentang kehidupan kekal. Karena mereka tidak menuruti firman-Nya.
3. Masih ada orang-orang yang memahami kehidupan ini akan berakhir pada saat kematian. Karena itu ada yang mengatakan: “Selama kita hidup, mari kita makan minum, sebab kalau mati, kita akan menjadi cacing”. Inilah pemahaman tentang kehidupan tanpa pengharapan, karena tidak hidup di dalam firman-Nya. Tetapi orang-orang yang menuruti firman-Nya, mereka tidak akan mengalami kematian yang kekal, tapi hidup kekal bersama Kristus (bnd. Yohanes 11:25-26).
4. Mari menghayati penderitaan Kristus di masa prapaskah ini. Ia mati menggantikan hukuman dosa kita, supaya kita diselamatkan. Karena itu turutilah firman-Nya, agar kita tidak mengalami kematian (maut) yang kekal.
SELAMAT BERAKHIR PEKAN (siz).
“BAPA KAMI IALAH ABRAHAM”.
BACAAN: Yohanes 8: 37-42 (sesuai SBU).
24-03-2023
Selamat hr Jumat, 24-03-2023.
“BAPA KAMI IALAH ABRAHAM”.
BACAAN: Yohanes 8: 37-42 (sesuai SBU).
NAS : “Jawab mereka kepada-Nya: “Bapa kami ialah Abraham”. Kata Yesus kepada mereka: “Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham” (ay.39).
1. Orang-orang Yahudi memahami status mereka sebagai anak Abraham. Dengan status itu mereka hendak mengatakan, “mereka adalah pemilik kebenaran”. Mereka bangga dengan keadaan itu, sehingga menjadi sombong rohani. Yesus mengatakan: Aku tahu kamu keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha membunuh Aku, karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu (ay.37).
2. Kata Yesus: kalau kamu adalah anak-anak Abraham, kamu akan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham (ay.39). Tetapi kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri. Kata mereka: Bapa kami satu yaitu Allah (ay.41). Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu mengashi Aku sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dia yang mengutus Aku (ay.41-42).
3. Kadang kita juga bangga dengan status kita sebagai “orang percaya” (orang Kristen). Kita bangga karena kita berpikir “saya ini berasal dari keluarga yang aktif beribadah dan melayani”, dll. Tapi apakah kita sudah hidup sesuai dengan kehendak-Nya? Apakah kita sudah hidup sebagai murid-Nya? Sudahkah firman-Nya mendapat tempat dalam hidup kita? (ay.37).
4. Di Minggu prapaskah, mari melihat diri kita dengan benar dihadapan-Nya, sudahkah kita hidup sesuai dengan identitas kita sebagai orang percaya? Kristus menderita karena kasih-Nya kepada kita, supaya kita diselamatkan (Yohanes 15:13). Dengan demikian hidup kita menjadi berkat bagi siapapun, selama kita hidup di dunia ini.
SELAMAT BERKARYA (siz).
TETAP DALAM FIRMAN-KU.
BACAAN : Yohanes 8: 30-32 (sesuai SBU).
23-03-2023
Selamat hr Kamis, 23-03-2023.
TETAP DALAM FIRMAN-KU.
BACAAN : Yohanes 8: 30-32 (sesuai SBU).
NAS : “Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku” (ay.31).
1. Melalui pengajaran-Nya banyak orang Yahudi yang percaya kepada-Nya (ay.30). Kepada mereka yang percaya kepada-Nya, Yesus mengatakan: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku” (ay.31). Perkataan Yesus ini, mengandung arti: tidak cukup hanya percaya, tapi mereka harus hidup dalam Firman-Nya. Hanya dengan demikian mereka menjadi murid-Nya.
2. Menjadi murid-Nya artinya, menjadi pengikut-Nya, yang hidup berdasarkan ajaran-Nya dan sungguh-sungguh melaksanakan Firman-Nya. Dengan hidup seperti itu, mereka akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan mereka dari dosa (ay.32). Maka mereka tidak akan mati dalam dosanya, tapi beroleh hidup kekal.
3. Sebagai orang percaya, tidak cukup kalau kita hanya percaya kepada-Nya. Tetapi kita harus hidup dalam firman-Nya dan melaksanakan kehendak-Nya. Jika ini yang kita lakukan, kita benar-benar menjadi murid Yesus. Sebagai murid-Nya, kita akan mengetahui kebenaran. Dan kebenaran itu akan memerdekakan kita dari dosa.
4. Dosa telah meracuni kehidupan manusia (kita) saat ini. Karena itu jikalau kita tidak hidup dalam Firman-Nya, dosa akan terus menguasai dan meracuni kehidupan kita. Hidup yang dikuasai dosa, adalah hidup yang gelap, yang berujung pada kematian kekal. Namun jika kita sungguh hidup dalam firman-Nya, kita akan dimerdekakan dari dosa. Kita akan tampil sebagai pemenang. Kita hidup, berkarya dan melayani di dunia ini, dalam identitas kita sebagai murid-Nya.
SELAMAT BERJUANG (siz).
KAMU AKAN MATI DALAM DOSAMU.
BACAAN: Yohanes 8:21-24 (sesuai SBU).
22-03-2023
Selamat hr Rabu, 22-03-2023.
KAMU AKAN MATI DALAM DOSAMU.
BACAAN: Yohanes 8:21-24 (sesuai SBU).
NAS : : “sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.” (ay. 24b).
1. Yesus berbicara kepada orang banyak, bahwa Ia akan pergi. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang. Mereka memahami, Yesus mau bunuh diri, padahal Yesus bicara soal kematian-Nya (ay.21-22). Yesus berkata: kamu berasal dari bawah (dunia), sedangkan Aku dari atas (Surga), bukan dari dunia (ay.23). Kamu akan mati dalam dosamu kalau kamu tidak percaya “Akulah Dia”.
2. “Akulah Dia, Akulah sumber hidup. Akulah segala-galanya. Akulah Tuhan dan Juruselamatmu. Kalau kamu tidak percaya Aku, kamu masih hidup dalam dosamu. Dosa membawa manusia kepada kebinasaan. Percaya kepada Yesus, dosa diampuni dan menerima keselamatan yakni hidup kekal.
3. Yesus telah datang ke dunia yang gelap, yang menarik manusia kepada kebinasaan. Ia hadir sebagai “Akulah Dia”, sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ia datang membawa keselamatan. Siapa yang percaya kepada-Nya, dosanya diampuni, hidupnya dibaharui dan menerima kehidupan yang kekal. Sebab hanya di dalam Dia manusia diselamatkan.
4. Apakah kita sungguh-sungguh percaya, Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia, yang datang untuk menyelamatkan hidup kita dari kebinasaan? Kita semua adalah orang berdosa, karena kita berasal dari dunia (bawah). Tanpa kita percaya kepada-Nya, kita akan mati dalam dosa. Di masa prapaskah ini, mari kita datang kepada-Nya, mohon pengampunan atas dosa-dosa kita. Biarlah hidup kita dibarui-Nya. Dengan demikian kita tidak akan mati dalam dosa kita. Tapi beroleh hidup kekal di dalam Dia.
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
MENGIKUT AKU TIDAK BERJALAN DALAM KEGELAPAN.
BACAAN: Yohanes 8:12-14 (sesuai SBU).
21-03-2023
Selamat hr Selasa, 21-03-2023.
MENGIKUT AKU TIDAK BERJALAN DALAM KEGELAPAN.
BACAAN: Yohanes 8:12-14 (sesuai SBU).
NAS : “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (ay.12b).
1. Pada hari raya Pondok Daun, orang-orang Yahudi membangun pondok sekeliling Bait Allah. Pada petang hari lampu Bait Allah, yakni empat kaki dian besar dari emas (yang melambangkan tiang api Allah melintasi padang gurun di malam hari), dinyalakan (Keluaran 13:21). Dari pondok-pondok, mereka melihat terang di Bait Allah yang melambangkan terang dari Allah.
2. Pada puncak perayaan itu, Yesus memproklamirkan diri-Nya ”Akulah terang dunia”. Barangsiapa mengikut Yesus yang adalah “Terang yang sejati”, tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup (ay.12). Terang Kristus akan menghalau kegelapan dosa dan kejahatan dalam berbagai manifestasinya. Kegelapan yang membawa manusia pada kebinasaan, dihalau oleh Terang Kristus yang membawa kehidupan.
3. Kita hidup dalam dunia yang gelap. Sejak manusia jatuh dalam dosa, kehidupan dunia dan manusia, dikuasai oleh kegelapan. Kegelapan dunia berusaha menyeret manusia masuk dalam kebinasaan. Karena itu Kristus datang sebagai Terang dunia. Terang itu adalah kehidupan manusia. Terang itu bercahaya dalam kegelapan dan kegelapan tidak menguasainya (Yohanes 1: 4-5).
4. Mari, datanglah kepada Terang. Terimalah Terang itu dalam hidupmu, maka kegelapan dosa akan sirna. Dan Kristus Terang Sejati, akan berdiam dalam hidup kita, menghadirkan keselamatan yang membawa kebahagiaan. Menerima Kristus sebagai Terang dalam kehidupan kita, itulah kekuatan, sukacita, kelimpahan berkat dan kebahagiaan hidup kita. Mari kita hayati di masa prapaskah ini.
SELAMAT BERKARYA (siz).