Ibadah Yang Berkenan Bagi Tuhan
Mazmur 50:23
Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya.
Ilustrasi ibadah Habel dan Kain
Renungan Hari Ini
12 Juni 2023
Ibadah adalah mempersembahkan seluruh kehidupan sebagai pengabdian kepada Tuhan.
Ada empat macam spiritualitas manusia dalam beribadah, yaitu : Pertama, menekankan pentingnya melakukan ritual keagamaan seperti mengadakan penyembahan dan persembahan sesaji atau korban. Kedua, menekankan pentingnya perbuatan amal atau moralitas yaitu berbuat kebaikan terhadap sesama. Ketiga, menekankan keduanya, yaitu melakukan ritual dan amal kebaikan terhadap sesama. Keempat, menekankan persembahan syukur yaitu kehidupan yang berkenan kepada Allah atas anugerah dan kasih-Nya. Mazmur 50 menunjukkan spiritualitas yang keempat yaitu menekankan persembahan syukur sebagai korban(Maz.50:23), bukan dibalik persembahan korban sebagai syukur (Maz.50: 8). Persembahan syukur sebagai korban artinya mempersembahkan hidup yang berkenan kepada Allah. Berbuat baik terhadap sesama maupun mempersembahkan korban/beribadah sebagai ungkapan syukur karena telah menerima kebaikan, anugerah, kasih dan keselamatan dari Allah. Jadi bukan lagi sebagai amal baik untuk mendapatkan anugarah Allah. Dengan demikian hidup yang bersyukur dan berbuat baik kepada sesama menjadi korban yang harum dan berkenan bagi Allah. Hal ini berbeda dengan mempersembahkan korban (hewan/materi), serta berbuat kebaikan dianggap sebagai amal agar Allah mengasihi serta memberikan anugerah-Nya.
Allah sendiri mengatakan bahwa Ia tidak membutuhkan segala macam korban persembahan sebab Ia adalah pemilik seluruh alam semesta (Maz.50: 7-14). Apa yang akan manusia persembahkan sesungguhnya adalah milik Allah. Karena itu persembahan syukur merupakan bentuk ritual keagamaan yang paling tepat untuk dipersembahkan kepada Allah. Sebab apa pun yang dimiliki manusia adalah anugerah Allah, Ia pemilik dari semua yang ada (Maz. 50:14-15). Mari mulai dengan pengenalan akan Allah yang benar, lalu diikuti dengan kehidupan yang penuh syukur dan bermoralitas tinggi. Tuhan memberkati.
Pdt.Sandino