Aman Di Tengah Bahaya

Mazmur 59:2

Lepaskanlah aku dari pada musuhku, ya Allahku; bentengilah aku terhadap orang-orang yang bangkit melawan aku.

Ilustrasi aman di kota perlindungan


Renungan Hari Ini

15 Juni 2023


Ada orang yang beranggapan bahwa rumah dengan teralis besi aman dari pencuri. Tetapi rumah yang dianggapnya aman tersebut tidak aman ketika terjadi kebakaran. Ketika ada keluarga yang terjebak di dalam maka akan kesulitan ke luar bahkan bisa menjadi korban.


Istana biasanya dianggap tempat yang aman dan terjaga. Tetapi tidak dengan Daud, suami Mikhal (anak raja Saul) ini mendapat ancaman dari mertuanya sendiri. Rumah yang dianggap sebagai tempat aman bagi Daud dan keluarganya, tetapi justru menimbulkan ketakutan karena ada yang mengawasi dan mengancam hidupnya. Daud terancam jiwanya oleh orang-orang suruhan raja Saul yang akan membunuhnya (1 Sam.19:11). Dalam kondisi seperti ini yang dilakukan Daud adalah:

Pertama, ia berseru kepada Tuhan (Maz.59:2-6). Meskipun Daud tidak bersalah, ia tetap berpaling kepada Tuhan, Kota Bentengnya.

Kedua, ia menempatkan diri dan masalah yang dihadapi di dalam hubungannya dengan Tuhan (Maz.59:7-14). Daud menyadari bahwa Tuhan campur tangan dalam hidupnya (Maz.59:9-14). Oleh karena itu Daud tidak merasa terintimidasi meskipun berulang mendapat ancaman (Maz.59:4,7-8,15-16), tetapi justru berani menghadapi mereka, karena Tuhan yang menjadi perisainya (Maz.59: 12). Ia yakin bahwa Tuhan sendiri yang akan "berperang" melawan mereka. Menghukum dosa, kecongkakan, sumpah serapah, dan dusta mereka (Maz.59:13-14).

Ketiga, Daud merespons masalah dengan pujian. Daud menyadari bahwa hati yang gembira karena Tuhan (yaitu percaya bahwa Tuhan sebagai kota benteng dan penolongnya) maka ia akan Ia akan mengalami keselamatan dan keberhasilan (Maz.59:17-18, bandingkan dengan ungkapan pemazmur dalam Maz.37:4 dan Amsal 15:3; 17:22)


Tuhan adalah pelindung orang percaya. Bersama Dia, kita tidak takut bahaya. Tuhan memberkati.


Pdt.Sandino