Lepas Dari Lumpur Hisap

Mazmur 69:15

Lepaskanlah aku dari dalam lumpur, supaya jangan aku tenggelam, biarlah aku dilepaskan dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam!

Ilustrasi orang yang terjebak dalam lumpur hisap


Renungan Hari Ini

17 Juni 2023


Lumpur hisap atau pasir hisap sering ditemukan di area sekitar pantai, tepi sungai, rawa, tepi danau, tempat yang dekat dengan mata air bawah tanah, atau arus air di bawah. Untuk melepaskan diri dari hisapan lumpur yang harus dilakukan yaitu : pertama, dengan berteriak meminta bantuan; kedua, membuang atau melepaskan semua barang yang bisa menambah beban kita untuk keluar dari lumpur, misalnya ransel dengan barang-barang berat lainnya; ketiga, bersikap tenang dan tidak panik; keempat, mencoba untuk keluar dengan melangkah mundur menuju tempat semula sebelum terjebak.


Perjalanan hidup manusia kadang-kadang digambarkan seperti melewati lumpur rawa yang mampu menjebak manusia ketika jatuh di atasnya sehingga terhisap ke dalamnya. Kesulitan dan penderitaan yang dialami oleh Daud juga digambarkan seperti sedang terjebak di dalam pasir hisap yang mampu mengubur dan menenggelamkannya, untuk mengatasinya yang dilakukan Daud adalah : Pertama,  Daud memohon pertolongan Tuhan(Maz.69:4); Kedua, Daud rela meninggalkan atau melepaskan  kemuliaan dirinya dan menggunakan kain kabung serta menjadi sindiran (Maz.69:12) ketika dikejar-kejar Saul ingin dicelakai(1Sam.19-26), demikian juga ketika  Absalom anaknya memberontak dan ingin merebut kekuasaannya(2Sam.15:13-14); Ketiga, permohonannya kepada Tuhan adalah doa dan bentuk ketenangannya ketika menghadapi masalah, sehingga mampu meredam emosi dan kekecewaannya; Keempat,  pelariannya adalah keputusan bijak, dia berupaya mundur  untuk tidak membalas atau melawannya, karena mereka adalah keluarga. Saul adalah mertua dan ayah dari sahabatnya Yonatan, sedangkan Absalom adalah anaknya sendiri.

Pemazmur meyakini bahwa kesesakan hidup mampu menimbulkan tahan uji. Kesesakan dapat menempa orang beriman: dilatih tegar, belajar mempercayakan diri kepada Tuhan, dan tahan uji. Orang percaya dibentuk menjadi murid Yesus, mengenal dengan sungguh-sungguh Guru dan Tuhannya. Orang percaya diajar berdoa dan menilai dunia dengan pertimbangan yang benar serta  realistis, serta diajar untuk membenci dosa dan kejahatan serta hidup dalam ketaatan pada firman-Nya.


Seperti Daud ketika menghadapi kesulitan dia tidak takut bahaya (Mazmur 23:4) karena menyadari ada pertolongan Tuhan. Demikian juga ketika kita menghadapi kesulitan hidup. Kita berjuang keluar dari masalah hidup, seperti masalah ekonomi, keluarga, pekerjaan dan usaha. Kita juga meyakini bahwa Tuhan Yesus tetap menjagai dan menguatkan anak-anak-Nya untuk tetap tenang dan tidak panik menghadapi persoalan karena Tuhan tahu anak-anak-Nya sanggup melewati ujian dalam hidupnya. Tuhan memberkati


Pdt.Sandino