Doa Adalah Kebutuhan
Mazmur 88 : 2
Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.
Ilustrasi orang yang sedang berdoa
Renungan Hari Ini
22 Juni 2023
Orang Israel mempunyai tradisi berdoa atau sembahyang tiga kali sehari. Patokannya adalah jam 9.00 pagi, 12.00 siang, dan 18.00 sore. Kitab Talmud, memberi penjelasan yang lebih rinci, yaitu : Pagi, saat mulai terbitnya matahari sampai dengan jam 10.00 pagi. Siang hari mulai jam 12.00 siang sampai jam 18.00 (tengah hari sampai matahari tenggelam). Malam hari mulai jam 18.00 setelah matahari terbenam sampai dengan menjelang fajar.
Salah satu disiplin rohani orang Israel adalah berdoa. Hal ini terungkap dalam doa-doa pemazmur yang selalu dia sampaikan pada siang, malam (Maz.88:2), dan pagi hari (Maz.88:14). Pagi, siang, dan malam bukan diartikan jumlah, berapa kali berdoa dalam sehari, tetapi waktu atau kesempatan berdoa untuk menyambut hari baru di pagi hari, aktifitasnya di siang hari, dan beristirahat di malam hari. Namun pemazmur juga berdoa untuk pokok-pokok doa tertentu yang menjadi pergumulannya. Dalam Maz.88:2 ini pemazmur (pendoa) berdoa untuk kesehatan tubuhnya melalui jam doanya setiap hari, di waktu pagi, siang, dan malam. Berdoa, tentunya tidak dibatasi dengan jam doa saja. Pemazmur berdoa bukan hanya saat membutuhkan sesuatu atau saat menghadapi masalah dan pergumulan, tetapi menjadi sebuah disiplin yang dilakukan tanpa terpaksa. Tiga kali sehari berdoa, jam doa menjadi sebuah disiplin dan kebiasaan untuk selalu dekat dengan Tuhan dan memahami kehendak-Nya. Tuhan Yesus juga melakukan disiplin doa, yaitu : Pertama, di pagi hari sebelum matahari terbit. Sebelum melakukan aktifitas Tuhan Yesus berdoa terlebih dahulu (Mark.1:35). Kedua, pada saat melakukan pekerjaan , yaitu moment khusus sebelum memilih kedua belas rasul (Luk.6:12). Ketiga, pada malam hari. Setelah menyelesaikan pelayanan dan mau melanjutkan perjalanan menyusul murid-murid (Mat.14:22). Setelah menyelesaikan pekerjaan atau pelayanan, Tuhan Yesus menyingkir ke tempat sunyi dan berdoa (Luk.5:16). Tuhan Yesus tidak memerintahkan berapa kali harus berdoa sehari, tetapi juga tidak melarang ketika mau berdoa. Karena doa adalah nafas hidupnya orang percaya. Tuhan Yesus hanya mengajarkan untuk berdoa dengan benar dan tulus tanpa terpaksa, dengan kerendahan hati dan bukan untuk mendapatkan pujian (Mat.6:5-13). Dengan tujuan agar mampu bertindak dengan benar seturut kehendak Allah
Belajar dari disiplin doa pemazmur atau orang Israel. Kita seharusnya juga bisa mendisiplin kehidupan doa kita. Tetapi bukan karena rutinitas dan keterpaksaan. Seperti kita membutuhkan nafas untuk hidup, demikian juga doa menjadi sebuah kebutuhan dan bukannya karena butuh maka kita berdoa. Tuhan memberkati.
Pdt.Sandino