Dijamin Tuhan
Mazmur 91:5-7
Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.
Ilustrasi disertai Tuhan di jalan yang bahaya
Renungan Hari Ini
23 Juni 2023
Di tengah-tengah kehidupan kita ada banyak ancaman yang bisa terjadi, misalnya: peperangan, hama penyakit, cuaca ekstrim, bencana alam, dsb. Ancaman-ancaman tersebut dapat menimbulkan ketakutan seseorang atau masyarakat.
Menurut Kitab Mazmur 91, ancaman yang dihadapi masyarakat Israel, selain ancaman bangsa sekitar atau peperangan, ada bahaya lain seperti wabah penyakit sampar, dan penyakit menular (Maz.91:3,5,6). Di tengah ancaman ini Pemazmur memperoleh jaminan Tuhan dari rasa takut (Maz.91:2). Menurut pemazmur ada tiga ancaman yang sedang dihadapinya yaitu: jerat/penipuan (Maz.91:3), Daud sering ditipu/dijerat oleh raja Saul (1 Sam.18:21, 1 Sam.19:6,10, dll); peperangan (Maz.91:5,7), Daud sering menghadapi peperangan dengan orang-orang Filistin (1 Sam.18:30); dan penyakit (Maz.91:6). Daud dan bangsa Israel pernah menghadapi wabah penyakit yang menimpanya (2 Sam.24:13). Menurut pemazmur, masalah bisa terjadi setiap saat, yaitu malam, pagi, siang, dan petang. Lalu bagaimanakah pemazmur meyakini bahwa Tuhan memberi jaminan pada-Nya. Pertama, bekerja dengan iman dan akal. Daud percaya pada Tuhan, bahwa pertolongan Tuhan tepat pada waktunya. Saat bahaya mengancam, saat itu juga misalnya Mikhal dan Yonatan menolongnya. Kedua, bekerja sama. Daud mau bekerja sama dengan setiap orang yang memiliki visi dan misi yang sama untuk kemuliaan Allah. Daud menerima nasihat positif dari orang orang yang peduli karena mencintai dan mengasihi Daud (Yonatan dan Mikhal) bukan seperti pegawai-pegawai Saul yang seolah-olah peduli namun mau menjerumuskan. Ketiga, bekerja dengan kasih. Daud tidak hanya berpikir tentang kemenangan secara duniawi. Oleh karena itu Daud tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi siap melawan kejahatan serta mengasihi orangnya meskipun jahat, seperti raja Saul. Demi kebenaran yang diyakini, Daud tidak mengambil kesempatan untuk membalas kejahatan Saul tetapi justru mengasihinya. Keempat, bekerja keras dan benar. Meskipun Daud harus menghindari konflik dengan raja Saul karena relasi yang tidak harmonis, tetapi tidak mengurangi komitmennya sebagai prajurit dan warga Israel untuk tetap setia dan membela bangsanya dari orang-orang Filistin.
Tuhan memang menjamin kita, tetapi bukan berarti kita semaunya sendiri, bukan berarti kita boleh melakukan hal yang tidak benar. Tuhan menjamin kita dari para penipu, tetapi jangan coba-coba mengambil bagian dalam pekerjaan para penipu. Belajar, dan mencari hikmat-Nya, sehingga mampu memilih dan memilah mana yang benar dan salah, jangan mudah tergiur dengan hal yang ilegal "iming-iming" atau tawaran hasil yang besar, tetapi hanya janji-janji manis. Tuhan memberikan jaminan, tetapi kita harus mau bekerja dengan iman dan akal, bekerja sama dengan orang lain, bekerja dengan kasih, bekerja keras dan bekerja benar. Tuhan menjamin kita, namun Tuhan juga menghendaki agar kita mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya maka segala sesuatunya akan ditambahkan kepadamu (Mat.6:33). Tuhan memberkati
Pdt.Sandino