Hidup Adalah Perjuangan

Mazmur 118 : 17

Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN.

Ilustrasi tangkapan layar penambang belerang kawah Ijen

Renungan Hari Ini

29 Juni 2023


Hidup adalah perjuangan. Artinya dalam hidup ini harus ada sebuah usaha agar bisa maju. Jika ingin sukses dan berhasil maka perjuangannya harus dilakukan semaksimal mungkin. Seperti halnya perjuangan seorang penambang batu belerang di kawah Ijen. Mereka menelusuri jalan berjarak 3,4 km mendaki dan menurun yang terjal di lereng dan tebing kawah Ijen sambil memikul bongkahan batu belerang.  Itulah yang dilakukan para penambang batu belerang. Karena tanggungjawabnya terhadap keluarga. Mereka dengan rasa syukur tidak menyerah menghadapi tekanan hidup untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.


Kitab Mazmur 118 juga mengungkapkan nyanyian syukur atas pertolongan Tuhan. Nyanyian ini dinyanyikan di Bait Allah sebagai nyanyian pembukaan yang secara bersahutan dilakukan antara pemimpin ibadah dengan umat Israel, para pelayan ibadah (kaum Harun), dan bangsa-bangsa atau setiap orang yang takut akan Tuhan (Maz.118:1-4). Isi nyanyian syukur ini berisi tentang pengakuan atas perjuangan umat Tuhan menghadapi persoalan dan Tuhan memberikan pertolongan kepada mereka. Pengakuan pemazmur ini didasari oleh empat hal, yaitu : Pertama, Tuhan ada dipihaknya dan menjadi andalan umat-Nya.   Meskipun terjadi kesesakan atau tekanan masalah hidup tidak akan membuat takut karena Tuhan ada dipihaknya dan menjadi andalannya  (Maz.118: 5-9). Kedua, Tuhan mampu mengatasi masalah umat-Nya. Ketika terkepung musuh atau banyaknya masalah, pemazmur meyakini bahwa demi nama Tuhan mampu mengatasi persoalan, menyelesaikan atau mengalahkannya (Maz.118:10-12). Ketiga, Tuhan peduli dan menolong umat-Nya. Ketika tersingkir oleh orang-orang yang iri dan terjegal hingga terjatuh, tetapi Tuhan mengangkat dan menjadikannya kuat kembali (Maz.118:13-16). Keempat, Tuhan memberikan pengharapan sehingga optimis menghadapi kehidupan. Pemazmur tidak mudah menyerah kalah, tetapi terus berjuang dengan imannya. Menghadapi persoalan yang berat sekalipun, pemazmur tidak mengatakan  "Lebih baik aku mati saja", melainkan : “Aku tidak  mati, tetapi hidup.” (Maz.118:17). Karena pemazmur menyadari bahwa pergumulan yang berat sekalipun dapat Tuhan jadikan alat untuk menguji kesetiaan dan iman umat-Nya. Meskipun Tuhan telah menghajarnya dengan keras, tetapi Tuhan tidak menyerahkannya kepada maut (Maz.118:18). Karena hajaran dan didikan Tuhan, meskipun keras, tetapi penuh kasih. Pemazmur yakin bahwa dirinya mampu karena Tuhan memampukannya dan tidak akan “mati semangatnya”, Tuhan menjaga dan selalu melindunginya. 


Belajar dari pemazmur, kita diingatkan bahwa hidup adalah perjuangan. Perjuangan untuk bertahan dan menyelesaikan "ujian hidup"nya dengan iman, bahwa Tuhan ada dipihaknya. Dia mampu mengatasi masalah umat-Nya. Tuhan memampukannya dan tidak akan “mati semangatnya”. Tuhan memberkati.


Pdt.Sandino