Tetap Bersyukur di Tengah Cobaan dan Ujian

Ayub 1:20-22

Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"  Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.

Ilustrasi  Ayub dikunjungi sahabat-sahabatnya.   (Sumber Gambar )

Renungan Hari Ini

21 Mei 2023

Sebagai konglomerat di tanah Us (daerah timur Kanaan), Ayub dikenal sebagai orang yang saleh, jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan(Ayub 1:8). 


Ayub menunjukkan kepada kita sebagai orang percaya ketika menghadapi cobaan dari Iblis dan ujian dari Tuhan.

Pertama, Iblis mencobai manusia untuk menjatuhkannya; sebaliknya, Tuhan tidak mencobai manusia, Ia menguji manusia untuk memurnikannya (Yak. 1:3,13). Yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan Ayub ialah, pada saat Iblis mencobai Ayub, Tuhan menguji Ayub - (Ayub 1:12), dua niat yang berbeda, namun bergabung dalam satu peristiwa. Dengan kata lain, Tuhan tidak bekerja sama dengan Iblis.

Kedua, Iblis meminta izin kepada Tuhan bukan untuk menunjukkan bahwa Iblis bekerja bagi Tuhan. Hal ini justru memperlihatkan bahwa Tuhan berkuasa penuh atas Iblis dan bahwa tidak ada yang terjadi di luar kuasa Tuhan. Iblis takluk kepada Tuhan. Kita aman dan tak perlu takut kepada Iblis sebab Tuhan jauh lebih berkuasa atasnya (bdk. 1 Yoh.4:4).

Ketiga, Iblis berharap pencobaan ini akan menghancurkan iman Ayub, tetapi Tuhan tahu bahwa iman Ayub dapat bertahan dan malah akan bertambah murni. Di dalam penderitaannya Ayub sanggup mengatakan:  "Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!" Apakah kita hanya mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Ayub menyadari bahwa segala yang pernah dimilikinya adalah pemberian Tuhan. Ia bersyukur bisa menikmatinya walau hanya sejenak, dan ia bersedia melepaskannya. Ayub tidak menggenggam erat-erat harta miliknya sebab ia tahu bahwa memang bukan dialah pemiliknya.

 

Di tengah pergumulan yang kita hadapi, mari kita belajar seperti Ayub dengan meyakini bahwa : Allah tidak pernah mencobai, tetapi menguji iman umat-Nya agar dimurnikan. Tuhan selalu campur tangan di tengah cobaan iblis dan ujian dari Tuhan. Akhirnya kita mampu untuk selalu bersyukur saat menghadapi  cobaan dan ujian. Tuhan memberkati.


Pdt. Sandino