Dialog Iman di Tengah Pergumulan

Ayub 10:12

Hidup dan kasih setia Kaukaruniakan kepadaku, dan pemeliharaan-Mu menjaga nyawaku.

Ilustrasi percakapan Ayub dan Elihu.  (Sumber Gambar)

Renungan Hari Ini

23 Mei 2023

Orang percaya meyakini bahwa Allah selalu menjaga dan memelihara umat-Nya. Meskipun kebanyakan orang tidak menyadari dan merasakannya. Hanya oleh mata rohani dan kesadaran iman seseorang mampu melihat penjagaan dan pemeliharaan Allah di dalam kehidupan ini. 

Ayub menyadari bahwa Allah sedang menguji dirinya. Allah sedang menguji dan memelihara dirinya. Demikianlah dialog iman Ayub ketika menghadapi pergumulan dan penderitaan. Pergumulan dan penderitaan yang sedang dialaminya adalah bagian dari ujian Allah kepadanya (Ayub 10:13 b). Allah menguji Ayub : Apakah Ayub mentaati dan melakukan kehendak-Nya, apakah berlaku curang, apakah mengangkat kepala (sombong dan berani menentang-Nya) atau merendahkan kepala, menunduk, dan merendahkan hati (Ayub 10:15-16). Allah mengawasi Ayub (Ayub 10:14a). Menguji Ayub, seperti seorang guru yang sedang mengawasi muridnya mengerjakan soal, berbuat jujur atau curang, belajar dari hikmat Tuhan atau dari hikmat dunia, mudah putus asa dan tidak berpengharapan atau tetap penuh semangat dan berkeyakinan ada pertolongan Tuhan.  Menjawab pernyataan Bildad, Ayub menegaskan bahwa  Allah itu bijak dan kuat, tidak ada yang sanggup bertahan menghadapi-Nya(Ayub 9:4). Meskipun Ayub benar, dia tidak mungkin membantah-Nya, Ayub masih tetap  harus memohon belas kasih-Nya(Ayub 9:15). Menurut Ayub, maksud Allah mengizinkan penderitaan di tengah-tengah hidup manusia adalah untuk menunjukkan kasih-Nya yang tersembunyi bagi manusia dalam memelihara dan menjaga ciptaan-Nya(Ayub 10:12-13), bukan meninggalkan ciptaan-Nya.

Kisah Ayub adalah gambaran dialog nyata dari iman di tengah-tengah pergumulan serta respons manusia sebagai sahabat  yang mengerti dan memahami penderitaan, peduli dan berempati bagi sesamanya. Orang percaya seharusnya meyakini bahwa segala tindakan Allah adalah benar, meskipun itu berat dan sulit menurut pandangan manusia. Itulah cara Allah menguji anak-anak-Nya.  Allah sedang menunjukkan kasih-Nya yang tersembunyi. Pergulatan atau pergumulan adalah bentuk perjuangan orang-orang percaya. Bahkan ketika sampai “terpelecok” seperti Yakub di tepi sungai Yabok adalah tanda kemenangan menghadapi pergulatannya (Kej.32:24-28). Dialog iman ditengah pergumulan di dunia terus berlangsung. Selamat bergumul, berjuang, dan menang karena Tuhan menjaga dan memelihara kita. Tuhan memberkati.

Pdt. Sandino