Allah Bertindak Tepat Pada Waktunya
Ayub 19:2-3
"Berapa lama lagi kamu menyakitkan hatiku, dan meremukkan aku dengan perkataan? Sekarang telah sepuluh kali kamu menghina aku, kamu tidak malu menyiksa aku.
Ilustrasi tentang jam dari roda. (Sumber Gambar)
Renungan Hari Ini
25 Mei 2023
Setiap orang tidak ingin mengalami pergumulan apalagi ditambah lama. Kalau bisa sebentar saja dan segera berlalu.
Ayub mengalami pergumulan dan tekanan yang sangat berat atas penderitaan yang dialami, merasakan tubuhnya yang sakit, kecemasan, ketakutan, dan ketidaktenangan (Ayub 3:24-26). Bahkan bertambah berat karena para sahabatnya tidak menunjukkan perhatian dan tidak menerima dirinya (Ayub 19:2-6, 7). Mereka seakan-akan bertindak menjadi Allah bagi Ayub (Ayub 19: 22). Ayub menyatakan keyakinannya bahwa penderitaan yang ia alami disebabkan oleh perbuatan dan kedaulatan Allah atas dirinya (Ayub 19: 6, 8-12). Sebagai akibat keyakinannya, semua orang menjauhkan diri dari Ayub, termasuk teman, keluarga yang paling dekat, bahkan anak-anak (Ayub 19 : 13-19). Ayub tidak mempersalahkan mereka yang telah menghindari dirinya. Ayub sendiri merasakan keadaan fisiknya begitu menjijikkan, sehingga wajar kalau manusia normal tidak akan mau berdekatan dengan dirinya (Ayub 19 : 20). Satu hal yang luar biasa dari Ayub adalah imannya yang tidak kehilangan fokus, tetapi tetap tertuju kepada Allah. Meskipun Ayub telah menuduh Allah bertindak tidak adil kepadanya dengan sengaja menyengsarakan dia (Ayub 19:7). Akan tetapi, pada akhirnya Ayub meyakini bahwa Allah yang sama akan tampil membela dia (Ayub 19 : 25-29). Seakan-akan Ayub berkata "Oleh karena Engkau yang mengizinkan aku menderita, maka Engkau pasti yang akan memulihkan aku"!
Apakah yang kita harapkan dari Allah saat menderita? Yang kita harapakan adalah Allah akan segera datang dan membukakan jalan yang menakjubkan, seperti mukjizat. Akan tetapi, jika harapan tidak terwujud, apakah iman kita akan goyah dan kehilangan gairah menjalani hidup?
Belajar dari Iman Ayub artinya percaya penuh bahwa Allahlah perisai dan sahabatnya. Ketika sahabat dan orang terdekat menjauhi dan tidak berempati, Allah adalah sahabat setia, Dia bertindak pada waktu-Nya. Tuhan memberkati.
Pdt. Sandino