Tiap Langkahku Diatur Oleh Tuhan
Ayub 31:4
Bukankah Allah yang mengamat-amati jalanku dan menghitung segala langkahku?
Ilustrasi perjalanan seorang musafir di padang gurun
Renungan Hari Ini
28 Mei 2023
Seperti permainan catur, langkah kita ada yang mengatur. Tuhan yang mengatur dan mengarahkan ke mana seharusnya melangkah dan melindungi agar tidak mati langkah.
Ayub meyakini bahwa Allah melihat semua yang terjadi dengan dirinya, sehingga kembali Ayub menyampaikan Pembelaan dan menutupnya dengan pengakuan bahwa dirinya tidak bersalah (Ayub 31:31). Pembelaan dan pengakuan Ayub disampaikan dalam bentuk rumusan, 'jika saya melakukan dosa A maka biarlah B terjadi pada saya”. Seperti sebuah sidang pengadilan, ada tujuh pokok pembelaan yang telah disampaikan Ayub kepada teman-temannya yang tidak pernah ia lakukan, yaitu : Pertama, berbuat curang/“ngakali” orang lain(Ayub 31:3-4); Kedua, berdusta atau menyembunyikan kesalahan(Ayub 31:5 dan 31:31-37)); Ketiga, berzinah(Ayub 31:9); Keempat, mengabaikan orang lemah/budak, janda, yatim piatu dan orang miskin(Ayub 31:13-19); Kelima, bergantung pada materi dan menyembahnya sebagai berhala(Ayub 31:24-27); Keenam, mengutuki orang lain(Ayub 31:29-30); Ketujuh, merebut tanah orang lain(Ayub 31:38-39). Angka tujuh dalam Perjanjian Lama bermakna kegenapan/lengkap. Hal ini menunjuk pada kesungguhan Ayub membela perkaranya di hadapan Allah.
Hal ini menunjukkan Ayub layak menerima pujian dari Allah sebagai orang yang "demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan" (Ayub 1:8). Ayub tetap mempertahankan integritas moral atau kesalehannya, walaupun pada kenyataannya (Ayub 31: 2-3) Ayub mengalami penderitaan dan kepahitan. Kesalehan Ayub bukan karena takut dihukum, atau demi berkat Allah. Ayub telah terpuruk, tetapi ia tetap menjaga kehidupannya. Kini, dari Allah pula Ayub menanti jawaban atas semua pergumulan, kebingungan, dan jeritan hatinya.
Bagi orang peracaya, hidup saleh atau hidup benar di hadapan Tuhan dan sesama bukan supaya masuk surga, atau demi berkat Tuhan dalam hidup. Tetapi semata karena kerinduan untuk tetap ada dalam hubungan dengan Allah yang benar, betapapun sulit dan membingungkan hidup yang harus dijalani. Tuhan Yesus juga mengatakan bahwa setiap orang yang melakukan kehendak Allah di dalam Tuhan Yesus adalah berasal dari Allah dan bukan dari dunia, sehingga dunia membenci dan menolaknya (Yohanes15:19). Ikutilah langkah-Nya, karena Tuhan telah mengaturnya. Tuhan memberkati.
Pdt. Sandino