Iman dan Teknologi membuka Masa Depan
Oleh : Pdt.Sealtiel Izaak
Renungan Bulan September 2023
Iman dan Teknologi membuka Masa Depan
Tema bulan September 2023
HIDUP MENURUT ROH.
BACAAN: Galatia 5: 16-26 (sesuai SBU pagi+sore).
30 September 2023
Washington DC, Sabtu 30-09-2023.
HIDUP MENURUT ROH.
BACAAN: Galatia 5: 16-26 (sesuai SBU pagi+sore).
NAS :
1. Hidup yang telah diselamatkan oleh Kristus adalah hidup yang telah dimerdekakan dari dosa. Suatu kehidupan baru, menuruti pimpinan Roh (Gal 5:2a; ay.24). Dari kehidupan demikian, muncul buah Roh kudus (ay.22-23),
2. Sebaliknya kehidupan yang belum dibarui, adalah suatu kehidupan yang tidak berkenan kepada Allah, menghasilkan buah daging (ay.17,19-21).
3. Sebagai orang percaya kita dipanggil hidup menuruti Roh (hidup yang dipimpin Roh Kudus). Untuk itu kita harus mengalami pembaruan. Hanya dalam kehidupan yang dibarui nampak buah Roh kudus.
4. Maka hidup menurut Roh adalah perjuangan terus menerus sepanjang kehidupan, supaya kita dapat nrngalahkan segala keinginan daging, Dibutuhkan Iman yang teguh, komitmen ysng kuat, pengorbanan dan penyerahan diri.
SELAMAT BERAKHIR PEKAN (siz).
JANGAN MERUGIKAN ORANG LAIN.
BACAAN: Imamat 25:14-17 (sesuai SBU).
29 September 2023
Washington DC, Jumat 29-09-2023.
JANGAN MERUGIKAN ORANG LAIN.
BACAAN: Imamat 25:14-17 (sesuai SBU).
NAS : "Apabila kamu menjual sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kamu merugikan satu sams lain." (ay.14).
1. Umat Tuhan diminta untuk tidak mrrugikan orang lain, baik dalam hal membeli atau menjual sesuatu. Artinya harus jujur, benar, tidak curang dan mementingkan diri sendiri (ay.14).
2. Mereka dipanggil hidup takut akan Tuhan (ay.17) Dalam hal ini mereka harus jujur, lurus, adil, benar, mengasihi sesama.Tidak menipu dan merampas milik orsng lain.Tapi membeli dan menjual sesuai ketetapan Tuhan (ay. 15-16).
3. Manusia cenderung mencari keuntungan diri sendiri. Karena itu manusia tidak jujur, tidak lurus, menipu, dan merampas hak orang lain Tidak hanya dalam hal membeli dan menjual tapi dalam segala hal.
4. Tanpa hidup takut akan Tuhan, kecenderungan manusia adalah jahat. Peraturan ini bersumber dari hukum Taurat, yang bermuara pada hukum kasih Kasih tidak berbuat jahat bagi sesama, selain membahagiakan orang lain (Roma 13:10).
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
SABAT TANAH.
BACAAN: Imamat 25:1-7 (sesuai SBU).
28 September 2023
Washington DC, Kamis 28-09-2023.
SABAT TANAH.
BACAAN: Imamat 25:1-7 (sesuai SBU).
NAS : "Apabila kamu telah.masuk ke negeri.yang akan Kuberikan kepadamu, maka tanah itu harus mendapat perhentian sebagai sabat bagi Tuhan." (sy.2b).
1. Tanah mrnjadi penting dalam kehidupan social, pekerjaan demi kelangsungan hidup semua makhluk. Karena itu berdasarkan hukum Taurat ka tanah harus mendapat istirahat (ay. 1-5).
2. Peraturan ini ada karena tanah adalah milik Tuhan (Im 25:23). Tanah ùtidak boleh diperlakukan sewenang-wenangnya. Supaya hasilnya optimal bagi kelangsungan hidup manusia
3. Tanah merupakan anugerah Allah bagi kelangsungan hidup manusia. Di tanah, manusis bercocok tanam, membangun rumah, melakukan kegiatan pertambangan, dll. Tanpa tanah semua makhluk ciptaan-Nya tidak bisa hidup.
4. Karena ketamakan, kekuasaan, manusia telah berlaku sewenang-wenang. Karena itu muncul banyak soal tanah: sengketa tanah, pemalsuan sertifikat tanah, penguasaan (orang) atas tanah, mafia tanah dll. Mari menghaysti arti sabat tanah bagi kita: meperlakukan tanah sebaik mungkin sebagai milik Tuhan Allah memelihara tanah, demi kelangsungan hidup. Dan dengan sabat tanah kita menghayati penderitaan orang-orang miskin karena perlakuan jshat atas tanah mereka.
SELAMAT BERKARYA(siz).
KASIH SETIA-NYA TIDAK BERUBAH.
BACAAN: Mazmur 136:4-9 (sesuai SBU)
27 September 2023
New York, Rabu 27-09-2023.
KASIH SETIA-NYA TIDAK BERUBAH.
BACAAN: Mazmur 136:4-9 (sesuai SBU)
NAS :"Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya"(ay.4b).
A. Pemazmur bersyukur kepadaTuhan atas karya-Nya karena Allah:
1. Melakukan karya-Nya yang ajaib seorang diri (ay.4).
2. Menjadikan langit dengan kebijaksanaan (ay.5).
3. Menghamparkan bumi dengan air (ay.6).
4. Menjadikan benda-benda penerang yang besar. Matahari untuk menguasai siang.Bulan dan bintang-bintang untuk menguasai malam (ay.7-9).
B. Karena itu setiap kali Pemazmur mengungkapkan pujiannya, ia selaku mengakhirinya dengan mengatakan: "bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya". Artinya, kasih setia-Nya kekal tidak berubah.
C. Allah terus berkarya dalam kehidupan kita. Ia memelihara karya ciptaan-Nya, termasuk hidup kita. Maka sepatutnya kita memuji Dia dengan menyatakan: "bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya".
D. Kasih setia Allah bagi seluruh ciptaan-Nya, khusus bagi manusia kekal selama-lamanya, tidak berubah. Itulah sumber hidup, kekuatan, kebahagiaan dan segalanya bagi kita.
Mari kita terus bersyukur atas kesetiaan-Nya dalam hidup kita.
SELAMAT BERSYUKUR (siz).
BULAN DAN MATAHARI CIPTAAN TUHAN.
BACAAN: Mazmur 104: 19-23 (sesuai SBU).
26 September 2023
Selamat hr Senin, 25-09-2023.
BULAN DAN MATAHARI CIPTAAN TUHAN.
BACAAN: Mazmur 104: 19-23 (sesuai SBU).
NAS : “Engkau yang telah membuat bulan menjadi penentu waktu, matahari yang tahu akan saat terbenamnya.” (ay.19).
1. Pada hari yang keempat Allah menciptakan benda-benda penerang yakni: matahari, bulan dan bintang-bintang. Matahari diciptakan-Nya untuk menguasai siang, sedangkan bulan untuk menguasai malam. Kehadiran benda-benda penerang itu memisahkan siang dan malam, yang memungkinkan manusia hidup dan beraktivitas secara teratur. Benda-benda penerang itu, menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap, hari-hari dan tahun (Kej 1: 14-19).
2. Maka bulan dan matahari menjadi penentu waktu. Matahari tahu saat terbenamnya (ay.19). Ketika hari menjadi gelap (malam), binatang hutan, singa-singa muda mencari mangsa untuk makanannya. Apabila matahari terbit, manusia keluar bekerja, berusaha sampai petang. Semua diciptakan-Nya secara teratur demi kebahagiaan manusia (ay. 20-23).
3. Karya Allah di alam semesta sungguh agung dan mulia. Patutlah kita mengucap syukur. Waktu-waktu diciptakan secara teratur. Ada siang, ada malam, matahari terbit dan terbenam. Semua untuk kebahagiaan manusia. Apa jadinya kalau ada matahari, ada bulan tapi tidak diciptakan secara teratur, kapan malam dan kapan siang, manusia tentu tidak mungkin hidup.
4. Dengan penetapan waktu, maka ada waktu bagi makluk hidup (termasuk manusia), saat ia mencari makanan, berusaha dan bekerja. Ada waktu untuk beristirahat. Sayangnya karena kesombongan dan keserakahan manusia, semuanya menjadi rusak. Contohnya: karena kesibukan, malam sebagai waktu istirahat masih menjadi hari kerja, dll. Allah telah menciptakan secara baik ciptaan-Nya, namun bagaimana itu dinikmati dan membawa kebahagiaan, tergantung bagaimana manusia menjalaninya secara tertib, bertanggungjawab dan selalu bersyukur.
SELAMAT MEMASUKI PEKAN YANG BARU (siz).
BULAN DAN MATAHARI CIPTAAN TUHAN.
BACAAN: Mazmur 104: 19-23 (sesuai SBU).
25 September 2023
Selamat hr Senin, 25-09-2023.
BULAN DAN MATAHARI CIPTAAN TUHAN.
BACAAN: Mazmur 104: 19-23 (sesuai SBU).
NAS : “Engkau yang telah membuat bulan menjadi penentu waktu, matahari yang tahu akan saat terbenamnya.” (ay.19).
1. Pada hari yang keempat Allah menciptakan benda-benda penerang yakni: matahari, bulan dan bintang-bintang. Matahari diciptakan-Nya untuk menguasai siang, sedangkan bulan untuk menguasai malam. Kehadiran benda-benda penerang itu memisahkan siang dan malam, yang memungkinkan manusia hidup dan beraktivitas secara teratur. Benda-benda penerang itu, menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap, hari-hari dan tahun (Kej 1: 14-19).
2. Maka bulan dan matahari menjadi penentu waktu. Matahari tahu saat terbenamnya (ay.19). Ketika hari menjadi gelap (malam), binatang hutan, singa-singa muda mencari mangsa untuk makanannya. Apabila matahari terbit, manusia keluar bekerja, berusaha sampai petang. Semua diciptakan-Nya secara teratur demi kebahagiaan manusia (ay. 20-23).
3. Karya Allah di alam semesta sungguh agung dan mulia. Patutlah kita mengucap syukur. Waktu-waktu diciptakan secara teratur. Ada siang, ada malam, matahari terbit dan terbenam. Semua untuk kebahagiaan manusia. Apa jadinya kalau ada matahari, ada bulan tapi tidak diciptakan secara teratur, kapan malam dan kapan siang, manusia tentu tidak mungkin hidup.
4. Dengan penetapan waktu, maka ada waktu bagi makluk hidup (termasuk manusia), saat ia mencari makanan, berusaha dan bekerja. Ada waktu untuk beristirahat. Sayangnya karena kesombongan dan keserakahan manusia, semuanya menjadi rusak. Contohnya: karena kesibukan, malam sebagai waktu istirahat masih menjadi hari kerja, dll. Allah telah menciptakan secara baik ciptaan-Nya, namun bagaimana itu dinikmati dan membawa kebahagiaan, tergantung bagaimana manusia menjalaninya secara tertib, bertanggungjawab dan selalu bersyukur.
SELAMAT MEMASUKI PEKAN YANG BARU (siz).
TUHAN, ALLAHKU, ENGKAU SANGAT BESAR!
BACAAN: Mazmur 104:1-9 (sesuai SBU).
24 September 2023
Selamat hr Minggu, 24-09-2023.
TUHAN, ALLAHKU, ENGKAU SANGAT BESAR!
BACAAN: Mazmur 104:1-9 (sesuai SBU).
NAS : “Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sangat besar! Engkau yang berpakaian keagungan dan semarak,” (ay.1).
1. Mazmur 104 adalah nyanyian tentang Allah yang mencipta segala sesuatu dan memelihara hasil pekerjaan tangan-Nya. Nyanyian tentang kebesaran Allah sebagai “Pencipta” dan dalam ciptaan-Nya, serta kepeduliannya (ay.1). Allah sebagai Pencipta, membentangkan langit sebagai tenda (ay. 2). Membangun kamar-kamar dan loteng air. Menciptakan awan yang bergerak, angin, api, gunung-gunung, laut, guntur, dll (ay.2-8).
2. Kebesaran Allah nyata. Pekerjaan-Nya dahsyat dan ajaib. Ia menciptakan alam semesta dari yang tidak ada menjadi ada. Ia memelihara ciptaan-Nya. Di waktu sore langit terlihat indah ketika matahari akan terbenam. Laut dengan berjenis-jenis hewan laut, ikan, karang dan rumput laut. Angin kencang dan sepoi-sepoi. Dahsyat dan ajaib. Karya-Nya. Manusia kagum dan bertanya, siapa pencipta-Nya kalau bukan Allah?
3. Allah memelihara alam semesta. Musim berganti musim, panas- hujan. Apa yang terus dilakukan Allah di alam semesta ini, mencerminkan kemuliaan-Nya. Kemuliaan Allah dapat dirasakan di dalam dan melalui semua ciptaan-Nya di alam semesta. Namun oleh dosa dan kejahatan manusia, alam ciptaan-Nya rusak, tercemar. Polusi udara sangat berbahaya bagi kesehatan. Masa depan semua makluk termasuk manusia terancam.
4. Manusia seakan-akan tidak merasakan pemeliharaan Tuhan. Justru yang hadir adalah rasa takut, cemas, akan masa depannya. Manusia harus bertobat, agar mampu mengagungkan kembali kebesaran Allah dalam karya ciptaan-Nya dan pemeliharaan-Nya. Dengan menyadari keberdosaannya, manusia segera melaksanakan tanggungjawabnya dengan benar terhadap alam. Dengan demikian menghasilkan alam yang indah, segar, subur dan makmur. Nampak di dalamnya kemuliaan-Nya.
SELAMAT BERIBADAH MEMULIAKAN KARYA-NYA (siz).
HENDAKLAH KAMU SALING MENGASIHI.
BACAAN: Roma 12:9-15 (sesuai SBU).
23 September 2023
Selamat hr Sabtu, 23-09-2023.
HENDAKLAH KAMU SALING MENGASIHI.
BACAAN: Roma 12:9-15 (sesuai SBU).
NAS : :Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.” (ay.10)
Kehidupan yang telah diselamatkan oleh Kristus, adalah kehidupan yang dipersembahkan dalam totalitasnya menjadi persembahan yang berkenan bagi Allah (Roma 12:1,2). Sebagai wujud hidup yang dipersembahkan, kita dipanggil hidup dalam kasih. Perikop kita telah menguraikan secara jelas tentang kasih. Tanpa ditafsirkan pun sudah jelas apa dan bagaimana hidup dalam kasih:
1. Kasih itu jangan pura-pura (ay.9). Tidak bermuka dua. Di depan baik, di belakang tidak baik. Tidak ada kemunafikan.
2. Kasih diwujudkan dalam kehidupan yang saling mengasihi sebagai saudara, dan saling mendahului dalam memberi hormat (ay.10). Hal ini diwujudkan dalam tindakan nyata.
3. Orang yang hidup dalam kasih, memiliki semangat yang tinggi dalam melayani, bersukacita dalam pengharapan, bersabar dalam kesesakan dan bertekun dalam doa (ay.11-12).
4. Kasih diwujudkan juga dalam membantu kekurangan orang percaya dan kesediaan memberi tumpangan. Orang yang hidup dalam kasih, tidak hidup untuk diri sendiri. Peduli dengan sesama yang berkekurangan (ay.13). Keramatamahan dalam menyambut tamu dan memberi tumpangan merupakan ciri orang percaya (gereja awal).
5. Orang yang hidup dalam kasih, memberkati orang yang berbuat jahat dan bukan mengutuk (ay.14). Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
6. Ciri orang yang hidup dalam kasih: bersukacita dengan orang yang bersukacita dan menangis dengan mereka yang menangis (ay.15).
Mari kita perhatikan dan hayati firman Tuhan ini, untuk mengevaluasi hidup kita, sudah sejauh mana kita hidup dalam kasih?. Tuhan Yesus sumber kasih menolong kita.
SELAMAT BERAKHIR PEKAN (siz).
DISELAMATKAN DALAM PENGHARAPAN.
BACAAN: Roma 8:18-25 (sesui SBU).
22 September 2023
Selamat hr Jumat, 22-09-2023.
DISELAMATKAN DALAM PENGHARAPAN.
BACAAN: Roma 8:18-25 (sesui SBU).
NAS : “Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan.” (ay.24a).
1. Seluruh makluk, termasuk orang percaya berada dalam penderitaan (ay.18). Karena seluruh makluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan (ay.20). Kita yang telah menerima karunia sulung Roh (yang telah diselamatkan), kita juga mengeluh, karena kita sama-sama merasa sakit bersalin (sangat menderita) (ay.22, 23). Namun penderitaan yang kita alami sekarang, tidak ada artinya bila dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan-Nya bagi kita (ay.18).
2. Karena itu seluruh makluk, menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan (ay.19). Menantikan dalam pengharapan untuk dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan mengalami kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah (ay.21). Kita menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita (dari berbagai penderitaan)(ay.23b). Kita diselamatkan dalam pengharapan. Karena itu kita menantikannya dengan tekun (ay.24a,25).
3. Dunia dan semua ciptaan-Nya telah jatuh dalam dosa. Akibatnya seluruh makhluk ciptaan-Nya menderita. Tidak terkecuali, orang yang sudah percaya pun ikut menderita. Selama berada dalam dunia, kita terus bergumul karena berbagai penderitaan. Perjalanan hidup akan terus berlangsung sampai pada akhir kehidupan, pada saat datang-Nya Kerajaan Allah. Saat itulah, saat pembebasan bagi anak-anak Allah dari berbagai penderitaan.
4. Karena itu selama hidup di dunia, kita hidup dalam pengharapan akan pembebasan dan kemerdekaan anak-anak Allah, dimana kita akan hidup bersama dengan Dia dalam kemuliaan-Nya. Menjalani hidup yang penuh pergumulan, kita memang tidak mengerti. Kita bertanya, “mengapa ini terjadi atas hidupku”? Rasanya memang “seperti orang sakit bersalin”. Kehidupan dengan penderitaannya benar-benar misteri bagi manusia. Tapi pengharapan akan hidup kekal di dalam Kristus tidak mengecewakan.
SELAMAT BERJUANG (siz).
ROH YANG MEMBERI HIDUP.
BACAAN: Roma 8:1-13 (sesuai SBU).
21 September 2023
Selamat hr Kamis, 21-09-2023.
ROH YANG MEMBERI HIDUP.
BACAAN: Roma 8:1-13 (sesuai SBU).
NAS : “Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.” (ay.2).
1. Roh (Roh Allah) yang memberi hidup memerdekakan kamu (manusia) dari hukuman dosa dan maut dalam Kristus. Karena itu tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada dalam Kristus (ay.1-2). Apa yang tidak dapat dilakukan hukum Taurat, telah ditanggung melalui kematian-Nya, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi bagi manusia (kita) yang hidup di dalam Roh (ay.3-4).
2. Manusia yang hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging, sedangkan mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh (ay.5). Keinginan daging adalah perseteruan dengan Allah. Suatu kehidupan yang tidak berkenan kepada Allah, yang membawa manusia kepada maut. Sedangkan keinginan Roh adalah hidup dalam damai sejahtera (ay.6-8).
3. Roh Allah akan berdiam dalam hidup kita, bila kita hidup di dalam Roh. Mereka yang tidak memiliki Roh Allah bukanlah milik Kristus. Roh Allah yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati akan menghidupkan tubuh yang fana oleh Roh-Nya (ay.9-11). Sebab semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak-anak Allah, Allah menjadi Bapa kita (Roma 8:14-16).
4. Sudahkah Roh Allah berdiam dalam hidup kita? Jika Roh Allah berdiam dalam hidup kita, maka hidup kita dipimpin oleh Roh-Nya. Namun bila Roh Allah tidak berdiam dalam hidup kita, kita akan menuruti segala keinginan daging kita. Mari menyerahkan hidup kita kepada-Nya, agar Roh-Nya berdiam di dalam hidup kita, dan kita akan dipimpin-Nya hidup sesuai kehendak-Nya.
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
ROTI YANG MEMBERI HIDUP.
BACAAN: Yohanes 6: 30-41 (sesuai SBU pagi+malam).
20 September 2023
Selamat hr Rabu, 20-09-2023.
ROTI YANG MEMBERI HIDUP.
BACAAN: Yohanes 6: 30-41 (sesuai SBU pagi+malam).
NAS : “Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia.” (ay.33).
1. Yesus mengatakan kepada orang banyak, kamu mencari Aku, karena kamu makan roti dan kenyang. Jadi mereka mencari Yesus, supaya dapat roti. Kata Yesus: “Bekerjalah untuk makanan yang membawa kepada hidup kekal” (ay.26-29). Jawab mereka: “Nenek moyang kami makan manna di padang gurun”. Kata Yesus: bukan Musa yang memberi manna, tapi Bapa-Ku. “Roti dari Allah adalah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia” (ay.33).
2. Kata Yesus : “Akulah roti hidup, barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar dan haus lagi” (ay.35). Aku datang ke dunia untuk melakukan kehendak Bapa, supaya semua yang percaya kepada-Ku tidak binasa. Semua orang yang melihat Anak (Yesus) dan percaya kepada-Nya beroleh hidup kekal dan kebangkitan dari antara orang mati (ay. 36-40).
3. Yesuslah Roti kehidupan dunia (kita). Ia datang ke dunia memberi hidup-Nya, supaya kita hidup. Karena itu, pada saat kita merayakan sakramen perjamuan, kita makan roti dan minum anggur yang merupakan simbol roti sorgawi dan darah-Nya yang telah dimuliakan. Itulah yang dimaksudkan Yesus, “kalau kamu makan roti dari sorga, tidak akan lapar dan haus lagi (ay.35).
4. Dunia yang semakin maju dan sekuler, menolak Dia. Tetapi kita, percayalah kepada-Nya roti yang memberi hidup. Jangan menolak dan berpaling dari Dia. Apa pun tantangan, ikut dan layanilah Dia-Roti hidup, dengan setia, sampai akhir hidup kita.
SELAMAT BERKARYA (siz).
PERCAYA PADA PERKATAAN-NYA.
BACAAN: Yohanes 4:43-54 (sesuai SBU).
19 September 2023
Selamat hr Selasa, 19-09-2023.
PERCAYA PADA PERKATAAN-NYA.
BACAAN: Yohanes 4:43-54 (sesuai SBU).
NAS : “Kata Yesus kepadanya: “Pergilah anakmu hidup!” Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi.” (ay, 50).
1. Seorang pegawai istana di Kapernaum, anaknya sedang sakit. Ia mendengar bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea. Pegawai itu datang kepada Yesus dan memohon agar Yesus datang menyembuhkan anaknya yang hampir mati (ay.46-47). Pegawai itu memohon dengan sangat, “Tuhan datanglah sebelum anakku mati” (ay.49).
2. Yesus berkata: “Pergilah anakmu hidup”. Pegawai itu percaya, lalu pergi. Sedang dalam perjalanan menuju rumah, pegawai itu mendapat berita bahwa anaknya sudah sembuh (ay.50-51). Menurut informasi yang disampaikan, anak itu sembuh pukul satu siang. Pegawai itu teringat, bahwa pada jam itu Yesus mengatakan: “Anakmu sembuh”. Pegawai itu dan seluruh keluarganya menjadi percaya (kepada Yesus) (ay. 52-53).
3. Mari belajar dari pegawai istana di Kapernaum. Ketika kita ditimpa masalah, datang kepada Yesus. Menemui Yesus, memanggil nama-Nya dengan berdoa. Firman-Nya kita baca, kita ingat, hayati dan percayai. Karena dengan Firman-Nya yang berkuasa, Ia menjawab setiap masalah, menyembuhkan yang sakit, menguatkan yang lemah, memberi pengharapan bagi yang tidak berdaya, dstnya.
4. Apakah kita membaca, merenungkan firman-Nya setiap hari? Apakah kita menghayati dan percaya pada firman-Nya? Firman-Nya yang kita percayai, adalah jawaban atas berbagai persoalan kehidupan. Perkataan-Nya berkuasa, karena dengan firman-Nya, Ia menciptakan alam semesta “dari yang tidak ada menjadi ada”. Karena itu percayalah pada perkataan-Nya (firman-Nya). Maka kita akan mengalami mujizat- Nya dalam kehidupan kita. Kita menjadi orang yang berbahagia (Lukas 11:28).
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
‘LIHATLAH ANAK DOMBA ALLAH!”.
BACAAN : Yohanes 1: 29-34 (sesuai SBU).
18 September 2023
Selamat hr Senin, 18-09-2023.
‘LIHATLAH ANAK DOMBA ALLAH!”.
BACAAN : Yohanes 1: 29-34 (sesuai SBU).
NAS : “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” (ay.29).
1. Yohanes di utus Allah mendahului kedatangan Yesus ke dunia. Ia di utus untuk mempersiapkan kedatangan Yesus ke dunia. Dialah yang membaptis Yesus di sungai Yordan. Maka Yohanes adalah seorang pelayan Tuhan yang besar. Namun ketika Yesus datang kepadanya, Ia menunjuk kepada Yesus dan tidak kepada dirinya: “Lihatlah Anak domba Allah” (ay.35).
2. Yohanes bersaksi bahwa ia telah melihat Roh Kudus turun dari langit seperti merpati dan tinggal di atas-Nya (ay.32). Yohanes sangat merendahkan diri dihadapan-Nya. Ia mengarahkan orang-orang datang kepada Yesus dan bukan pada dirinya, itulah tugasnya. Dalam kesaksiannnya dengan jelas ia menyatakan: “Ia inilah Anak Allah” (ay.34).
3. Mari belajar seperti Yohanes, agar sebagai pengikut Yesus dan pelayanan-Nya, kita hidup dalam kerendahan hati. Siapakah kita dihadapan-Nya? Kita hanyalah alat dalam tangan-Nya untuk memuliakan nama-Nya. Karena itu jangan kita merampas kemuliaan yang hanya kita persembahkan bagi Dia dengan cara apapun. Mari kita terus bersaksi dan menunjuk pada Yesus sebagai Anak domba Allah, Yesus inilah sebagai Anak Allah (ay.34).
4. Dalam kehidupan sekarang, manusia cenderung hidup dalam kesombongan. Hidup manusia selalu berorientasi pada diri sendiri, menunjuk pada diri sendiri, meninggikan diri sendiri. Hanya Yesus yang patut ditinggikan. Hidup dalam kerendahan hati harus menjadi warna kehidupan kita. Semua yang kita lakukan hendaknya (hanya) terarah pada Yesus Anak domba Allah, Anak Allah, Juruselamat kita.
SELAMAT MEMASUKI PEKAN YANG BARU (siz).
BUKAN MENCARI YESUS, TAPI ROTI.
BACAAN: Yohanes 6:25-26 (sesuai SBU).
17 September 2023
Selamat hr Minggu, 17-09-2023.
BUKAN MENCARI YESUS, TAPI ROTI.
BACAAN: Yohanes 6:25-26 (sesuai SBU).
.NAS : “Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.” (ay.26).
1. Yesus membuat berbagai mujizat, khususnya memberi makan kepada 5000 orang dengan 5 ketul roti dan 2 ikan. Dampak dari peristiwa itu, banyak orang mencari Dia. Yesus mengatakan kepada mereka, “kamu mencari Aku bukan karena kamu melihat tanda-tanda (mujizat), tetapi karena kamu kenyang makan roti” (ay.26).
2. Disini kita melihat, orientasi dan motivasi hidup mereka salah, karena mereka mencari Yesus demi mendapatkan roti. Orientasi mereka justru kepada hal jasmani bukan rohani. Karena yang mereka cari roti dan bukan pribadi Yesus. Karena itu Yesus menyatakan: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar dan haus lagi.” (Yoh 6:35).
3. Orientasi hidup manusia pada umumnya bukan kepada Tuhan, tetapi mencari roti duniawi (kekayaan, kepandaian, jabatan, popularitas, kedudukan duniawi, dll). Semua itu tidak salah karena hal itu merupakan kebutuhan hidup manusia juga. Menjadi salah ketika orientasinya bukan kepada Yesus, karena Yesus dan untuk kemuliaan-Nya. Mengapa manusia korupsi bahkan membunuh, adalah demi mendapatkan roti.
4. Mari mengevaluasi diri. Apakah dalam kehidupan kita, semua usaha, pekerjaan, kekayaan, jabatan, pangkat, kedudukan dll, berorientasi dalam kebergantungan kepada-Nya, dan semua itu kita lakukan untuk kemuliaan-Nya? Yesus adalah “ROTI KEHIDUPAN” kita. Dengan mendapatkan Dia, memiliki Dia, kita tidak akan lapar dan haus lagi. Artinya hidup kita sekarang dan di masa depan terjamin di dalam Dia.
SELAMAT BERIBADAH (siz).
TINGGALLAH DI DALAM KRISTUS.
BACAAN: I Yohanes 2:28-3:10 (sesuai SBU).
16 September 2023
Selamat hr Sabtu, 16-09-2023.
TINGGALLAH DI DALAM KRISTUS.
BACAAN: I Yohanes 2:28-3:10 (sesuai SBU).
NAS : “Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.” (ay.28).
1. Kata “tinggallah di dalam Kristus”, dipakai Yohanes juga dalam Yohanes 15: 4. Mengapa harus tinggal di dalam Kristus? Karena kita tidak bisa hidup dan berbuah bila lepas dari persekutuan dengan Dia. “Sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh 15:5b). Dalam perikop bacaan kita hari ini, Yohanes bicara “tinggallah di dalam Kristus” karena kita adalah anak-anak-Nya. Supaya kita hidup dalam kebenaran dan tidak jatuh dalam dosa (I Yoh 3:9,10).
2. Hal lainnya adalah dengan “tinggal di dalam Kristus”, kita memiliki keberanian percaya dan tidak akan malu menghadap Kristus pada kedatangan-Nya kembali. Artinya dengan tinggal di dalam Kristus, kita memiliki keyakinan percaya bahwa kita yang telah diselamatkan-Nya akan hidup bersama Kristus dalam kemuliaan-Nya (I Yoh 2:28).
3. Kehendak Yesus juga bagi kita, supaya kita “tinggal di dalam Kristus”, sepanjang kehidupan kita, karena kita adalah anak-anak-Nya. Keberadaan kita seperti “ranting anggur, bila lepas dari “pokok anggur”, kita tidak bisa hidup dan berbuah (Yoh 15:1-8). Maka kita harus melekat erat dengan Dia. Inilah kekuatan kita dalam menjalani hidup yang penuh tantangan dan godaan.
4. Pada dasarnya kita lemah. Tapi dengan tinggal di dalam Kristus, kita menjadi pemenang. Kita pun memiliki keyakinan iman yang kokoh akan keselamatan kita. Sehingga kita siap menyambut kedatangan-Nya kembali, dan meyakini kita akan hidup bersama Kristus dalam kemuliaan-Nya.
SELAMAT BERAKHIR PEKAN (siz).
WASPADA TERHADAP AJARAN SESAT.
BACAAN: I Timotius 1:3-5 (sesuai SBU).
15 September 2023
Selamat hr Jumat, 15-09-2023.
WASPADA TERHADAP AJARAN SESAT.
BACAAN: I Timotius 1:3-5 (sesuai SBU).
NAS : “Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain” (ay. 3).
1. Pelayanan Paulus di Efesus mendapat respons yang luar biasa (Kis 19). Akibatnya, dalam waktu yang singkat muncul kelompok-kelompok Kristen. Paulus pun menyadari bahwa mereka dengan mudah dipengaruhi ajaran sesat (Kis 20: 29-30). Dongeng-dongeng Yahudi yang diragukan kebenarannya dan silsilah, dipakai sebagai dasar ajaran mereka (ay.4). Terjadi pendekatan yang keliru (sesat) terhadap Taurat.
2. Paulus minta Timotius tinggal di Efesus untuk mencegah penyebaran ajaran sesat, agar tidak muncul berbagai persoalan (ay.3). Pengajaran Kristen yang benar harus menghasilkan Iman yang tulus ikhlas, kasih yang suci dan murni (ay.5).
3. Sejak adanya gereja dan orang percaya, sejak itu pula ada ajaran-ajaran sesat. Ajaran-ajaran sesat adalah ajaran yang menyimpang (bertentangan) dengan kebenaran Firman Tuhan. Tuhan Yesus berkata : “kamu sesat sebab tidak mengerti isi kitab suci” (Mat 22:29). Landasan kehidupan Kristen agar tidak tersesat adalah memahami dan mengerti isi kitab suci dengan benar.
4. Pada masa sekarang banyak aliran-aliran yang menyimpang dari kebenaran firman-Nya. Sejalan dengan perkembangan kehidupan, muncul berbagai pemahaman yang sesat, antara lain pemahaman masalah perkawinan, dll. Kita harus waspada dan membangun kehidupan iman yang kuat, dengan tekun membaca Kitab Suci. Dalam ketekunan membaca Kitab Suci, kita dibekali dengan firman-Nya, sehingga kita dapat membedakan mana yang sesat dan benar. Yesus dan firman-Nya adalah sumber kekuatan kita ditengah berbagai ancaman penyesatan.
SELAMAT BERJUANG (siz).
MENJADI SEPERTI SEORANG ANAK.
BACAAN: Lukas 18:15-17 (sesuai SBU).
10 September 2023
Selamat hr Minggu, 10-09-2023.
MENJADI SEPERTI SEORANG ANAK.
BACAAN: Lukas 18:15-17 (sesuai SBU).
NAS : " Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya" (ay.17).
1. Murid-murid Yesus melarang anak-anak datang kepada Yesus. Tapi Yesus mengatakan: "Jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah" (ay. 15-16).
2. Yesùs kemudian mengatakan: "barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnyan" (ay.17).
Menjadi seperti seorang anak artinya, hidup jujur, polos, bergantung pada orang-tua dan rendah hati.
3. Kita sering meremehkan anak kecil sementara Yesus sangat peduli dan mengasihi mereka. Yesus mengajar kepada kita, agar kita tidak meremehkan sesama manusia, apalagi anak kecil.
4. Kehidupan anak dalam keluguan, kepolosan, kejujuran, dijadikan Yesus sebagai acuan kehidupan kita. Demikian juga hidup dalam kerendahan hati dan kebergantungan pada Tuhan.
SELAMAT BERIBADAH (siz).
JANGAN MENINGGIKAN DIRI.
BACAAN: Amsal 25:2-14 (sesuai SBU).
9 September 2023
Selamat hr Sabtu, 09-09-2023.
JANGAN MENINGGIKAN DIRI.
BACAAN: Amsal 25:2-14 (sesuai SBU).
NAS : “Jangan berlagak di hadapan raja, atau berdiri di tempat para pembesar. Karena lebih baik orang berkata kepadamu: ”Naiklah kemari,” dari pada engkau direndahkan di hadapan orang mulia” (ay.6-7).
1. Jangan meninggikan diri, berlagak hebat di hadapan raja atau pembesar (ay.7). Namun karena salah dalam menempatkan diri, kita tidak diterima bahkan di usir dari hadapan raja (ay.6-7). Amsal ini hendak mengajar kepada kita, agar dalam menjalani kehidupan, jangan sombong supaya tidak direndahkan. Lebih baik kita merendahkan diri, jujur dengan keadaan diri kita sendiri, supaya kita ditinggikan.
2. Ayat 6-7 dari Amsal ini dikutip oleh Yesus dalam perumpamaannya, Lukas 14: 7-11. Karena Yesus melihat, tamu-tamu berusaha menduduki tempat kehormatan (Lukas 14:7). Yesus mengatakan kalau kamu di undang ke pesta perkawinan, jangan duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat. Supaya jangan orang yang mengundangmu mengatakan, berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus duduk di tempat yang paling rendah.
3. Kecenderungan manusia (masa sekarang) mencari tempat terhormat, kedudukan, mengejar popularitas. Manusia ingin dihormati. Fenomena seperti ini nampak jelas menjelang pilpres. Untuk mendapatkan itu, manusia rela melakukan apa saja, tanpa menghiraukan akibat negatif yang ditimbulkannya. Orang tidak lagi menghargai identitasnya (sebagai anak Tuhan), bahkan mengkompromikan imannya.
4. Jangan merasa diri pandai, hebat. Namun kemudian kita dipermalukan, karena orang-orang menolak kita. Mari kita hadir sebagaimana kita ada, sesuai identitas dan panggilan kita. Mari hidup dalam kerendahan hati, karena itulah panggilan kita. Jangan meninggikan diri.Yesus Allah yang maha tinggi merendahkan diri, sehingga Ia ditinggikan (Fil 2:8-11).
SELAMAT BERAKHIR PEKAN (siz).
DIDIKLAH ORANG MUDA .
BACAAN: Amsal 22:1-16 (sesuai SBU).
8 September 2023
Selamat hr Jumat, 08-09-2023.
DIDIKLAH ORANG MUDA .
BACAAN: Amsal 22:1-16 (sesuai SBU).
NAS : “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” (ay.6).
1. Kitab Amsal merupakan kumpulan kata-kata bijak yang berintikan firman Allah. Kitab ini secara mendasar mengajar manusia untuk hidup “takut akan Tuhan” (Ams 1:7). Amsal 22 berisi banyak kata-kata bijak yang mengungkapkan tentang kehidupan. Dalam ayat 6 yang menjadi inti renungan kita, disampaikan, “jika orangtua mengajar anak mereka mengasihi Allah dan menghormati hukum-hukum-Nya, anak-anak mereka akan merasakan manfaatnya seumur hidup”.
2. Berulang kali Amsal menasihati, agar orangtua mengajar anak tentang “kehendak Allah” sejak kecil (Ams 19:18; 29:15,17). Ada peribahasa demikian: “kecil teranja-anja, besar terbawa-bawa”. Artinya, masa kecil teranja-anja (di manja), sudah besar terbawa-bawa, lalu tua tidak berubah. Apa yang akan terjadi pada anak-anak sangat tergantung bagaimana orang tua memenuhi tanggungjawabnya mendidk anak-anaknya takut akan Allah.
3. Anak adalah karunia Tuhan, yang dititipkan kepada para orang tua (Mzm 127:3). Maka orang tua harus mendidik anak “sesuai kehendak Allah sebagai pemilik anak” . Pembinaan terhadap anak, harus dilakukan terus menerus, berulang-ulang. Sebagai orang tua jangan bosan menasihati mereka ( Ul 6:7-9).
4. Tantangan yang dihadapi para orang tua pada masa sekarang (era digital) tidaklah gampang. “Kecenderungan anak-anak masa kini, sulit dinasihati”. Salah satu tanda zaman: “anak-anak memberontak kepada orang tua” (II Tim 3:2). Dalam hal ini kita harus memahami bagaimana membimbing anak pada masa sekarang. Belajar dari Hana, sebagai orang tua ia “menyerahkan anaknya dalam kehendak Tuhan” (I Sam 1:27-28).
SELAMAT BERKARYA (siz)..
ALLAH PEDULI.
BACAAN: Mazmur 147 :1-6 (sesuai SBU).
7 September 2023
Selamat hr Kamis, 07-09-2023.
ALLAH PEDULI.
BACAAN: Mazmur 147 :1-6 (sesuai SBU).
NAS : “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka;” (ay.3).
1. Pemazmur mengajak umat untuk bermazmur, bagi Allah pencipta dan pemelihara. Allah membangun Yerusalem dan mengumpulkan umat Israel yang tercerai berai (ay.1,2). Allah memerintah atas alam semesta. Allah berkuasa dengan kuasa yang menempatkan Dia di atas dan jauh melebihi manusia (ay.4). Tuhan itu besar, berlimpah kekuatan-Nya dan kebijaksanaan-Nya tidak terhingga (ay.5).
2. Allah yang besar yang ada di tempat mahatinggi, namun sangat peduli dengan setiap orang. Allah peduli bagi setiap orang yang patah hati, terluka, tertindas yang menyebabkan mereka tidak bahagia (ay. 2,3,6). Dia berdiri sebagai pembela kaum lemah dan menentang mereka yang hidup fasik (ay.6). Ia menyembuhkan mereka dari penderitaan mereka.
3. Allah yang kita sembah dan muliakan, tidak dapat dibandingkaan dengan apapun di dunia ini. Dia adalah pencipta dan pemelihara kehidupan kita. Kita ada dan hidup, karena Dialah yang menciptakan dan memelihara hidup kita (Kej 2:7; Mzm 139: 13-16). “Segala sesuatu adalah dari Dia dan oleh Dia. Bagi Dialah kemuliaan selama-lamanya.” (Roma 11:36).
4. Ia memang bertahta di tempat yang mahatinggi, namun datang menjumpai kita dalam Yesus. Ia memberikan hidup-Nya untuk manusia. Ia peduli (mengasihi) semua orang. Ia peduli dengan orang-orang yang patah hati, terluka, tertindas, orang yang miskin, semua orang yang menderita. Kehendak-Nya supaya manusia menikmati kebahagiaan. Allah begitu peduli dengan kehidupan kita, sepatutnya kita juga peduli kepada mereka yang berada dalam penderitaan.
SELAMAT BERKARYA (siz).
MANUSIA TIDAK MENGERTI JALAN HIDUPNYA.
BACAAN: Ayub 3: 20-23 (sesuai SBU)
6 September 2023
Selamat hr Rabu, 06-09-2023.
MANUSIA TIDAK MENGERTI JALAN HIDUPNYA.
BACAAN: Ayub 3: 20-23 (sesuai SBU)
NAS : "Mengapa terang diberikan kepada yang bersusah-susah, dan hidup kepada yang pedih hati;" (ay.20)
1. Pergumulan yang berat membuat Ayub bertanya: "Mengapa terang diberi kepada yang bersusah-susah dan hidup kepada yang pedih hati?" Dengan perkataan lain untuk apa diberikan hidup kalau menderita, lebih baik mati. Pertanyaan dan pemahaman seperti ini muncul karena manusia tidak mengerti jalan hidupnya.
2. Manusia memang terbatas, karena manusia bukan Tuhan. Manusia adalah makluk ciptaan-Nya. Namun manusia bukan robot. Manusia adalah makluk bebas bertanggungjawab. Apa yang dialaminya adalah hasil pilihan bebasnya.
3. Dalam keterbatasan sekalipun, bila kita taat, kita akan mengerti kehendak-Nya. Ini yang harus ada dalam pikiran kita, supaya kita tidak putus asa.
4. Dengan memahami kehendak-Nya, kita dibuat-Nya tegar, bersemangat dan bahagia. Karena kita memahami, Tuhan selalu ada bersama kita, dan melakukan apa yang terbaik bagi kita.
SELAMAT BERJUANG (siz).
TUHAN YANG MENENTUKAN KEHIDUPAN MANUSIA.
BACAAN: Ayub 3:11-14 (sesuai SBU).
5 September 2023
Selamat hr Selasa, 05-09-2023.
TUHAN YANG MENENTUKAN KEHIDUPAN MANUSIA.
BACAAN: Ayub 3:11-14 (sesuai SBU).
NAS : “Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir, atau binasa waktu aku keluar dari kandungan? (ay.11).
1. Pergumulan yang dialami Ayub sangat berat. Tidak ada orang yang pernah mengalami pergumulan seberat itu. Karena itu, Ayub mulai berkeluh kesah. “Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir atau keluar dari kandungan?” “Mengapa pangkuan menerima aku dan ada buah dada untuk menyusu”? (ay. 11-12). Kalau aku mati, sekarang aku sudah berbaring dengan tenang. (ay.13).
2. Dalam pergumulan seperti itu, Ayub tidak menyalahkan (mengutuk) Tuhan. Ia memahami, yang menentukan jalan hidup manusia adalah Tuhan. Bagi manusia hidup ini misteri, Tuhan “pengendali kehidupan”. Dalam hal Ayub, Tuhan sangat bangga dengan imannya. Bahwa ditengah pergumulan berat, Ayub tetap percaya kepada Tuhan.
3. Siapapun kita, suatu saat kita pun berkeluh kesah. Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dalam hidup kita. Sakit-sehat, musibah- keamanan, kesusahan-kebahagiaan? Tuhanlah yang menentukan kehidupan kita, sesuai rencana-Nya. Ia tidak akan pernah membiarkan kita. Ia selalu melakukan yang terbaik bagi anak-anak-Nya.
4. Masalah, persoalan, pergumulan, pencobaan akan terus kita alami, (walaupun kita sungguh hidup dalam Tuhan). Itu adalah tanda, bahwa Tuhan peduli, mengasihi kita. Kita dilatih-Nya melalui berbagai tantangan agar kita semakin kuat. Berhentilah berkeluh kesah. Yakinlah bahwa Allah ada dengan kita. Yakinlah “penentuan Tuhan” bagi hidup kita, selalu yang terbaik. Yakinlah, bahwa ada waktu Tuhan membebaskan kita dari semua pergumulan hidup kita. Sesungguhnya, kekuatan kita dalam menjalani hidup, hanyalah hidup bersama Dia.
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
PERGUMULAN ITU BERAT.
BACAAN: Ayub 3:1-5 (sesuai SBU).
4 September 2023
Selamat hr Senin, 04-09-2023.
PERGUMULAN ITU BERAT.
BACAAN: Ayub 3:1-5 (sesuai SBU).
NAS : “Sesudah itu Ayub membuka mulutnya dan mengutuki hari kelahirannya” (ay.1).
1. Ayub merasakan pergumulannya itu berat. Musibah terjadi secara beruntun dalam kehidupannya. Harta miliknya habis, sepuluh anaknya meninggal karena musibah. Kemudian ia menderita kusta yang berat (Ayub 1: 13-19; 2: 6-10). Ia merasakan kepahitan dalam hidupnya. Ia mulai berkeluh kesah. Karena itu, ia mengutuki hari kelahirannya (ay.1).
2. Pergumulan berat membawa dia menyesal telah lahir ke dunia. Ayub memahami, lebih baik tidak dilahirkan dari pada harus menderita. Ia rindu menemukan kedamaian dan kelepasan dalam kematian (ay. 2-5). Namun semuanya itu terjadi bukan karena kemauannya, tapi dalam rancangan Allah (yang diizinkan-Nya), untuk membuktikan kesalehan Ayub (yang dibanggakan-Nya).
3. Semua manusia (berdosa) pasti mengalami pergumulan. Masalahnya apakah pergumulan itu terjadi karena dosanya? Atau karena kuasa gelap? Atau karena seizin Tuhan, untuk membuktikan kuasa Tuhan dalam kehidupan orang yang percaya kepada-Nya. Dan untuk menumbuhkan iman.
4. Berbahagialah mereka yang bertahan dalam pencobaan (yang diizinkan Tuhan), karena mereka akan menerima mahkota kehidupan (Yak 1:12). Pastikan sekarang apakah kita menderita karena kesalahan kita, BERTOBATLAH. Atau karena kuasa gelap, KALAHKANLAH dan USIRLAH kuasa iblis dalam nama Tuhan Yesus. Kalau itu diizinkan Tuhan, BERTEKUNLAH dalam penderitaanmu. Ini bukan soal nasib atau takdir. Karena hidup kita berada dalam rancangan dan pimpinan-Nya. Percayalah bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan kita, asalkan kita setia, hidup takut akan Tuhan dan mengasihi Dia. Kita adalah orang-orang yang menang. (Roma 8:31,37-39).
SELAMAT BERJUANG DI MINGGU YANG BARU (siz).
TIDAK TERGOYAHKAN IMANNYA.
BACAAN: Ayub 2:1-10 (sesuai SBU)
3 September 2023
Selamat hr Minggu, 03-09-2023.
TIDAK TERGOYAHKAN IMANNYA.
BACAAN: Ayub 2:1-10 (sesuai SBU)
NAS : “ Tetapi jawab Ayub kepadanya: “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk? (ay.10a).
1. Allah mengizinkan Ayub mengalami pencobaan (yang berat). Kekayaannya berupa hewan peliharaan, semuanya habis dirampas orang dan disambar api. Menyusul kematian sepuluh anaknya dalam suatu musibah (Ayub 1:13-19). Ayub sujud menyembah Tuhan dan mengatakan: “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan” (Ayub 1:20-22). Imannya tidak tergoyakan.
2. Kemudian Ayub ditimpa barah yang busuk dari telapak kakinya sampai batok kepalanya. Ia hanya menggaruk-garuk badannya dengan sekeping beling (ay.7-8). Isterinya dengan geram mengatakan kepadanya: “kutukilah Allahmu dan matilah”. (ay.8-9). Ia berkata kepada isterinya: “Engkau berbicara seperti orang gila! Apakah kita hanya menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk? (ay.10a). Ayub tetap tidak tergoyahkan imannya.
3. Manusia, tidak bebas dari pencobaan. Ada pencobaan terjadi karena kegagalan (dosa) kita. Ada karena gangguan kuasa iblis. Ada pencobaan karena Tuhan izinkan.Tuhan mengizinkan kita mengalami pencobaan, untuk melihat apakah kita tetap setia dalam iman. Dan juga, untuk melatih iman kita supaya tetap kuat dan bertumbuh ditengah berbagai pencobaan.
4. Menghadapi pencobaan yang berat, pasti kita tidak mampu. Namun Allah tidak pernah mencobai melampaui kekuatan kita (I Kor 10:13). Kalaupun melampaui batas kemampuan, Tuhan tidak membiarkan kita. “Ia tetap memegang tangan kita, sehinga kita kuat”. Karena itu jangan pernah takut menghadapi berbagai pencobaan. Selama itu diizinkan Tuhan, Tuhan pasti ada bersama kita. Ia telah memenangkan semua pencobaan itu bagi kita.
SELAMAT BERIBADAH (siz).
CINTA KUAT SEPERTI MAUT
BACAAN: Kidung Agung 8:5-7 (sesuai SBU pagi+malam).
2 September 2023
Selamat hr Sabtu, 02-09-2023.
CINTA KUAT SEPERTI MAUT
BACAAN: Kidung Agung 8:5-7 (sesuai SBU pagi+malam).
NAS : “Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut,” (ay. 6a).
1. Pembacaan kita memakai beberapa metafora untuk menggambarkan kekuatan cinta:
a. “Maut”, sebagai kekuatan yang tidak bisa dihambat dan ditolak (ay.6a).
b. “Nyala api”, sebagai kekuatan yang hebat, tidak dapat dipadamkan (ay.6b).
c. “Air”, tak dapat memadamkan dan menghanyutkan cinta (ay.7a).
2. Tidak ada yang lebih kuat dari pada cinta. Karena kekuatannya, cinta tidak dapat dibeli dengan uang atau rumah. Membeli cinta dengan uang atau rumah merupakan penghinaan (ay.7b). Tidak ada sesuatu apapun yang dapat menghancurkan cinta sejati. Cinta dapat mengalahkan segalanya.
3. Cinta merupakan kebutuhan esensial manusia. Kehidupan keluarga, tak mungkin bertahan tanpa cinta. Dibutuhkan kesetiaan. “Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu (ay.6a). Dalam cinta, kita bicara tentang hal-hal yang manis, bukan kebencian atau kemarahan (bnd. Fil 4:8). Kita jangan hanya berani jatuh cinta, tapi juga harus berani membangun cinta sepanjang kehidupan. Membangun cinta lebih sulit dari pada jatuh cinta, sebab membutuhkan pengorbanan.
4. Cinta tidak hanya berhubungan dengan kemesraan dua anak manusia, atau rumah tangga (suami isteri), tapi dengan hakekat kehidupan manusia seutuhnya. Dengan cinta kita bisa hidup tenang, damai, bahagia, sukacita, kuat, optimis. Dengan cinta kita dapat menyelesaikan banyak hal dan berbagai persoalan. Kekuatan cinta bersumber dari cinta Yesus, yang karena cinta-Nya memberikan diri-Nya bagi kita, supaya kita menjadi sahabat-Nya (Juita-Nya) (Yoh 15:13). Mari wujudkan “cinta” dalam kehidupan berpacaran, perkawinan, keluarga, gereja dan masyarakat.
SELAMAT BERAKHIR PEKAN (siz).
DIALAH SATU-SATUNYA MERPATIKU.
BACAAN: Kidung Agung 6:8-9 (sesuai SBU).
1 September 2023
Selamat hr Jumat, 01-09-2023.
DIALAH SATU-SATUNYA MERPATIKU.
BACAAN: Kidung Agung 6:8-9 (sesuai SBU).
NAS : “Tetapi dialah satu-satunya merpatiku, idaman-idamanku, satu-satunya anak ibunya, anak kesayangan bagi yang melahirkannya;” (ay.9a).
1. Kita masih berada pada perikop pujian mempelai laki-laki terhadap mempelai perempuan. Dalam pujiannya ia sampai pada suatu “pengakuan”: “dialah satu-satunya merpatiku, idaman-idamanku”. Cintanya hanya tertuju kepada seseorang yang sangat ia kasihi yaitu juita-Nya (mempelai perempuan). Ini pengakuan Salomo. Padahal bersama dia, ada enam puluh permaisuri, delapan puluh selir dan dara-dara yang tak terhitung (ay.8-9).
2. Sebagai seorang raja Salomo memiliki 700 isteri dan 300 gundik. Di antara mereka ada orang-orang non Yahudi dengan berhala-berhala mereka. Hal-hal inilah yang menyebabkan kejatuhan Salomo. Karena dalam hal ini, Salomo tidak taat pada perintah Allah ( I Raj 11:1-13).
3. Azas perkawinan Kristen adalah azas monogami, perkawinan antara seorang pria dan seorang wanita. Poligami bertentangan dengan firman Tuhan. Inilah yang benar, hanya ada satu orang yang kita kasihi. Dimulai dengan keyakinan, Tuhan yang mempertemukan dan menyatukan (Kej 2:21-23).
4. Tak dapat disangkal, kita juga bisa melakukan seperti Salomo, tidak setia dalam (ikatan) perkawinan kita (baik secara nyata maupun tersembunyi). Terjadinya berbagai persoalan keluarga sampai pada perceraian karena masalah ini. Teringat syair sebuah lagu yang cukup populer: “Aku tak mau kalau aku di madu, pulangkan saja ke rumah orang tuaku”. Kesetian kita dalam perkawinnan, menggambarkan kesetiaan kita kepada Tuhan. Karena kesetiaan di antara suami isteri mengalir karena kesetiaan kita kepada Tuhan.
SELAMAT MEMASUKI BULAN SEPTEMBER (siz).