Menjadi Penggerak dan Pemimpin
Oleh : Pdt. Sealtiel Izaak
Renungan Bulan Juli 2023
Menjadi Penggerak dan Pemimpin
Tema bulan Juli 2023
MAKA DATANGLAH GODAAN.
BACAAN: Amsal 7:10-12 (sesuai SBU).
1 Agustus 2023
Selamat hr Selasa, 01-08-2023.
MAKA DATANGLAH GODAAN.
BACAAN: Amsal 7:10-12 (sesuai SBU).
NAS : “Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundal dengan hati licik;” (ay. 10).
1. Bacaan kita mengungkapkan realitas sosial adanya godaan yang jahat. Digambarkan “datanglah menyongsong, seorang perempuan berpakaian sundal”. Kata “datanglah”, menunjukkan bahwa perempuan (“godaan”) itu aktif (ay.10a). Kakinya memang tidak bisa tenang di rumah. Sebentar ia di jalan, di lapangan, di setiap tikungan (liar). Artinya dia berada di tempat-tempat yang strategis untuik menghadang guna memangsa lawannya (ay.11b-12).
2. Ia sedemikian aktif bahkan berani. Diciumnya teruna yang dihadangnya tanpa malu (Amsal 7:13). Perempuan itu sudah terbiasa dengan aktivitas yang sudah menjadi profesinya. Sudah terlatih menggoda, sampai lawannya menyerah dan membiarkan dirinya jatuh dalam pelukannya. Siapapun kita, tanpa kekuatan firman, akan menyerah. Karena manusia pada dasarnya lemah dan memiliki kecenderungan “suka” dengan tawaran dosa seperti itu.
3. Realitas sosial kita adalah realitas bermasalah. Dimana pun dan kemana pun kita berada pasti ada godaan. Karena manusia dan dunia telah jatuh dalam dosa. Tidak ada zona nyaman atau tempat yang terisolir dari kejahatan. Iblis digambarkan “seperti singa yang mengaum-ngaum untuk memangsa siapa yang dapat ditelannya” ( I Pet 5:8).
4. Maka kita harus selalu waspada, siuman, berjaga-jaga. Kita harus melawan godaan dan mengalahkannya dengan “iman yang teguh” (I Pet 5:9a). Karena itu menjadi penting, kita “bergaul dengan firman-Nya” Tanpa firman Allah, pasti kita jatuh dalam godaan dan menjadi mangsa kuasa kegelapan. Seorang muda (“kita manusia”) hanya dapat mempertahankan kelakuannya bersih, dengan menjaga sesuai firman-Nya (Mzm 119:9). Mari memasuki bulan yang baru dengan berpegang pada firman-Nya.
SELAMAT MEMASUKI BULAN AGUSTUS (siz).
[31/7 23:52] Sealthiel Izaak: Catatan: Mohon dukungan doa. Kami team GPIB berjumlah 55 org melaksanakan Baksos di Kab.Bolaang Mangondow. Meliputi kesehatan umum, mata, gigi, bedah minor, sunatan. Pembinaan anak2 dan teruna. Pelatihan pembuatan sagu, kripik. Penyegaran Iman dan Konseling dari tgl 1 Agust sd 8 Agust. Tks
MENCINTAI HIKMAT DAN PENGERTIAN.
BACAAN: Amsal 7:4-5 (sesuai SBU).
31 Juli 2023
Selamat hr Senin, 31 Juli 2023.
MENCINTAI HIKMAT DAN PENGERTIAN.
BACAAN: Amsal 7:4-5 (sesuai SBU).
NAS : “Katakanlah kepada hikmat: “Engkaulah saudaraku” dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu” (ay.4).
1. Kitab Amsal merupakan kumpulan kata-kata hikmat atau bijak, yang dijadikan prinsip hidup untuk mencapai hidup sejahtera dan bahagia. Amsal berintikan Firman Tuhan. “Hikmat” dan “pengertian” (disini), bersumber dari firman Allah. “Takut akan Tuhan permulaan pengetahuan” (“hikmat”) (Amsal 1:7).
2. Dikatakan dalam bacaan kita, supaya “berpegang” pada hikmat dan pengertian. Salomo dalam Amsalnya ini, menggunakan metafora, “hikmat sebagai saudara”, dan “pengertian sebagai “sanak saudara”. Saudara “perempuan” dan “sanak saudara”, pasti dekat dengan kita, menyayangi, mencintai kita. Saudara dan sanak saudara, tidak akan membiarkan engkau jatuh dalam godaan (“perempuan pelacur”). Saudara dan sanak saudara pasti mengutamakan kebaikan kita (ay.4-5).
3. Nasihat Amsal melalui firman Tuhan hari ini : Berpeganglah pada firman Tuhan. Akrablah dengan firman-Nya. Cintailah firman. Karena ditengah berbagai godaan hanya firman yang dapat menguatkan dan menyelamatkan hidup kita dari berbagai kegagalan. Menjadikan firman sebagai saudara dan sebagai sanak saudara merupakan suatu keniscayaan.
4. Apakah kita sudah menjadikan firman sebagai saudara, sanak saudara yang kita cintai? Sudahkah kita menjadi akrab dengan firman setiap hari? Ataukah kita menganggap sebagai sesuatu yang biasa saja dan mengabaikannya? Cintailah firman Tuhan. Sebab sebagai saudara dan sanak saudara, firman tidak akan menyusahkan dan menyesatkan hidup kita, dan membiarkan kita jatuh. Orang yang “kesukaannya” (cinta) firman, seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, hidup dan berbuah. “Apa saja yang diperbuatnya berhasil” (Mzm 1:2-3).
BERSYUKUR MENGAKHIRI BULAN JULI (siz).
BERPEGANGLAH PADA PERKATAANKU
BACAAN: Amsal 7:1-2 (sesuai SBU).
30 Juli 2023
Selamat hr Minggu, 30 Juli 2023.
BERPEGANGLAH PADA PERKATAANKU
BACAAN: Amsal 7:1-2 (sesuai SBU).
NAS : “Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu (ay.1).
1. Kitab Amsal merupakan kumpulan kata-kata hikmat (bijak). Kitab ini merupakan renungan orang-orang beriman yang lahir dari pergumulan dan pengalaman hidup, yang kemudian dijadikan prinsip hidup untuk mencapai hidup sejahtera dan bahagia. Karena itu kitab Amsal mengandung pesan pendidikan, pengajaran dan pembinaan.
2. Dalam bacaan kita hari ini, nasihat Amsal agar kita berpegang pada firman-Nya (perkataan, perintah-Nya (ay.1a,2a). Kemudian menyimpan firman dalam hati, seperti “biji mata”. Artinya menyimpan firman sebagai sesuatu yang “sangat berharga”, maka engkau akan hidup (ay.1b,2b).
3. Firman Tuhan harus menjadi pegangan dalam hidup kita. Artinya menjadi dasar, pedoman, pelita hidup. Semua yang kita lakukan dalam seluruh aktivitas kehidupan, haruslah berlandaskan firman. Kita tidak akan menikmati keberhasilan dan kebahagiaan (dalam arti sesungguhnya) tanpa firman. Kita tidak akan memiliki kekuatan dan pengharapan tanpa firman. Tuhan Yesus mengatakan : “manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Mat 4:4).
4. Dengan demikian kita harus setia (rajin) membaca Alkitab, merenungkannya dan melaksanakannya dalam seluruh aspek kehidupan. Hendaknya kita dapat mengawali setiap hari dalam seluruh aktivitas kita, dengan melandasinya dengan firman. Orang yang bergaul dengan firman, akan “seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, hidup dan berbuah. Apa saja yang diperbuatnya berhasil” (Mzm 1:3). Kata Yesus: ”Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan memeliharanya” (Luk 11:28).
SELAMAT BERIBADAH (siz).
AGAR KAMU MELAKUKAN YANG BAIK.
BACAAN: Ibrani 13:19-21 (sesuai SBU).
29 Juli 2023
Selamat hr Sabtu, 29-07-2023.
AGAR KAMU MELAKUKAN YANG BAIK.
BACAAN: Ibrani 13:19-21 (sesuai SBU).
NAS : “Dan secara khusus aku menasihatkan kamu, agar kamu melakukannya, supaya aku lebih lekas dikembalikan kepada kamu.” (ay.19).
1. Penulis surat Ibrani menyampaikan keinginannya supaya tercipta suatu kehidupan yang baik. Dia sendiri sudah memulainya: “hidup dalam hati nurani yang baik” (Ibrani 13: 18). Karena itu, ia menyampaikan keinginannya itu, supaya “penerima surat ini” (termasuk kita), hidup dalam kehidupan yang baik juga (ay.19).
2. Selanjutnya ia menyampaikan doa dan berkat: “Allah damai sejahtera yang telah membangkitkan Yesus Gembala Agung dari antara orang mati memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya”. Doa dan berkat, supaya mereka mengalami “segala yang baik”, agar dapat melakukan hal-hal yang baik, yang berkenan kepada-Nya (ay.20-21).
3. Melakukan yang baik adalah kehendak Allah. Dan bila kita dapat melakukan itu, merupakan kasih karunia-Nya. Karena kebaikan yang ada pada kita merupakan “pemberian Allah”. Kita tidak mungkin berbuat baik dengan kemampuan kita. Karena pada dasarnya dalam diri kita tidak ada yang baik (Roma 7: 18). Hanya ketika hidup kita “terhubung dengan Dia” “sumber kebaikan”, maka kebaikan itu akan mengalir melalui kehidupan kita.
4. Untuk dapat melakukan hal ini, maka kita harus berdoa dan memohon berkat-Nya. Agar Allah mengaruniakan kebaikan dalam hidup kita, dan memperlengkapi kita dengan kebaikan yang bersumber dari Dia. Dengan demikian di sepanjang hidup kita, kita dimampukan melakukan kehendak-Nya, yakni apa yang berkenan kepada-Nya. Doa dan berkat diakhiri dengan ucapan: “Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya” (ay.21c) (Segala yang kita lakukan hanya untuk kemuliaan-Nya).
SELAMAT BERAKHIR PEKAN (siz).
TAAT DAN TUNDUK KEPADA PEMIMPIN.
BACAAN: Ibrani 13:17 (sesuai SBU).
28 Juli 2023
Selamat hr Jumat, 28-07-2023.
TAAT DAN TUNDUK KEPADA PEMIMPIN.
BACAAN: Ibrani 13:17 (sesuai SBU).
NAS : “Taatilah pemimpin-pemimpin dan tunduklah kepada mereka,” (ay.17a).
1. Ibrani pasal 13 sebagai pasal terakhir dalam kitab ini, merupakan “nasihat dan doa”. Salah satu hal yang disampaikan (dalam pasal ini), adalah ketaatan dan ketundukan kepada para pemimpin. Taat dan tunduk kepada pemimpin wajib kita lakukan, karena mereka merupakan orang-orang yang bertanggung jawab atas kehidupan orang-orang (kita) yang dipimpinnya. Para pemimpin berjaga-jaga atas keselamatan jiwa orang-orang yang dipimpinnya. (ay.17).
2. Bila kita taat dan tunduk kepada para pemimpin, mereka dapat melakukan tanggungjawabnya dengan penuh kegembiraan, tanpa keluh kesah. Sebagai contoh: seorang ayah mempunyai tanggungjawab yang besar ditengah keluarga. Tanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan keluarga, kesejahteraan keluarga, melindungi seluruh anggota keluarga dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sampai kepada memberi nasihat, teguran supaya kehidupan keluarga berada dalam damai sejahtera. Karena tanggungjawabnya ini, maka kita dipanggil untuk taat dan tunduk kepada mereka.
3. Tak dapat disangkal kita berjumpa dengan pemimpin-pemimpin yang tidak bertanggugjawab, arogan, otoriter, bahkan bertindak semaunya. Pemimpin yang demikian justru menghadirkan kemelut bahkan kehancuran kehidupan. Untuk kondisi seperti itu, menjadi sulit bagi kita untuk taat dan tunduk.
4. Ketaatan dan ketundukkan kita hendaknya ketaatan yang kritis. Sejauh mana dia melakukan tugasnya dengan benar dan baik, sejauh itu juga kita menaati dan tunduk. Kita harus berani mengoreksi, mengkritik, secara positif dalam ketulusan, bahkan mendoakannya, bila seorang pemimpin tidak lagi menjadi pemimpin yang baik. Pemimpin yang kita dambakan adalah “pemimpin yang melayani seperti Yesus”. Kepada mereka, siapapun dia, wajiblah kita menaati dan tunduk.
SELAMAT BERJUANG (siz).
UCAPAN BIBIR YANG MEMULIAKAN NAMA-NYA.
BACAAN: Ibrani 13:15 (sesuai SBU).
27 Juli 2023
Selamat hr Kamis, 27-07-2023.
UCAPAN BIBIR YANG MEMULIAKAN NAMA-NYA.
BACAAN: Ibrani 13:15 (sesuai SBU).
NAS : “Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.” (ay.15).
1. Korban Perjanjian Lama (PL), yang dilakukan oleh Israel berdasarkan hukum Taurat digenapkan dan menjadi sempurna di dalam korban Yesus yang mempersembahkan diri-Nya sebagai korban, sekali untuk selama-lamanya (Ibrani 13:11—13; lihat juga Ibrani 10:1-14 ).
Oleh korban Yesus, hidup kita dibarui, diselamatkan dan mendapat jaminan untuk memasuki “kota yang akan datang” (Ibrani 13:14).
2. Apa yang harus kita perbuat bagi Dia yang sudah mempersembahkan hidup-Nya bagi kita? Penulis surat Ibrani mengajak kita untuk mempersembahkan korban syukur, yaitu ucapan bibir yang memuliakan Allah. Suatu perspektif yang lain, bukan korban binatang atau harta yang dipersembahkan, tapi “ucapan bibir yang memuliakan Allah”.
3. Nasihat ini penting, karena dengan bibir manusia (kita) dapat memuliakan Tuhan dan membahagiakan sesama. Tapi dengan bibir juga, kita dapat menghina, menghujat Allah. Dengan bibirnya manusia (kita) mengucapkan pujian, tapi hatinya jauh dari Allah (Mat 15:8; Yes 29:13). Dengan bibir kita menghina sesama, menebarkan berita bohong (hoaks). Benar kata syair sebuah nyanyian: “lain di bibir, lain di hati”. Kita diingatkan, karena dengan bibir dapat menimbulkan percecokan, permusuhan bahkan pembunuhan.
4. Sebagai orang-orang yang telah ditebus melalui korban Yesus, kita dipanggil untuk mempersembahkan ucapan bibir yang memuliakan Allah, yang berkenan kepada Allah. Bahkan kita harus mampu mempersembahkan seluruh hidup kita bagi kemuliaan-Nya, dan berkat bagi sesama.
SELAMAT BERKARYA (siz).
“KITA MENCARI KOTA YANG AKAN DATANG”.
BACAAN: Ibrani 13: 10-14 (sesuai SBU pagi+malam).
26 Juli 2023
Selamat hr Rabu, 26-07-2023.
“KITA MENCARI KOTA YANG AKAN DATANG”.
BACAAN: Ibrani 13: 10-14 (sesuai SBU pagi+malam).
NAS : “Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang.” (ay.14).
1. Ketaatan Kristen kepada Allah menjadi penting dalam pertumbuhan iman, bukan karena menaati hukum agama (Ibr 13:9). Korban Perjanjian Lama (PL) yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi berdasarkan hukum Taurat, hanya merupakan simbol yang menunjuk kepada korban Yesus (korban Perjanjian Baru). Korban PL, menuntun manusia kepada Yesus. Karena itu korban PL, tidak membawa manusia kepada keselamatan (ay.10-11).
2. Dalam korban PL, para imam harus mempersembahkan korban binatang sesuai ketetapan yang berlaku. Para imam mempersembahkan korban bagi umat, tapi juga bagi dirinya sendiri, untuk memdamaikan manusia dengan Allah. Kristus telah mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban, tanpa cacat, sekali untuk selama-lamanya (ay.12-13).
3. Maka tidak ada keselamatan diluar Yesus. Keselamatan hanya kita peroleh di dalam dan melalui Yesus Kristus. Melalui korban Yesus hidup kita ditebus-Nya, diampuni-Nya, dan dibarui-Nya. Pada akhirnya kita menerima jaminan hidup yang kekal. Maka hanya ada satu jalan menuju keselamatan (Yoh 14:6; Kisah 4:12).
4. Di dunia ini kita hanya menumpang, tinggal dalam kesementaraan. Karena itu kita berjuang, “MENCARI KOTA YANG AKAN DATANG”. Keselamatan telah dikaruniakan-Nya melalui karya-Nya. Namun itu tidak kita peroleh secara otomatis. Kita harus berjuang untuk mendapatkannya. Kita berjuang untuk “mencari kota yang akan datang”, “KOTA KUDUS, KOTA ALLAH”, yang disediakan bagi orang-orang yang telah menang (ay.14; Why 21:10-14). Berjuanglah untuk mencari dan mendapatkan kota yang akan datang itu.
SELAMAT BERJUANG (siz).
YESUS KRISTUS TIDAK BERUBAH.
BACAAN: Ibrani 13:8 (sesuai SBU).
25 Juli 2023
Selamat hr Selasa, 25-07-2023.
YESUS KRISTUS TIDAK BERUBAH.
BACAAN: Ibrani 13:8 (sesuai SBU).
NAS : “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.” (ay.8).
Yesus adalah penolong yang sangat kita andalkan (renungan kemarin) (Ibrani 13:6). Dia adalah Tuhan kita, Juruselamat kita yang tidak berubah kemarin, hari ini dan sampai selama-lamanya (ay.8). APA YANG TIDAK BERUBAH?
1. KUASA-Nya tidak berubah. Ia yang menciptakan dan memelihara ciptaan-Nya sampai akhir dunia (bnd. Yakobus 1:17). Ia adalah alfa dan omega, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang (Why 1:8). Rencana-Nya tidak pernah gagal (Ayub 1:1-2). Kuasa-Nya tetap melindungi kita ditengah dunia yang jahat.
2. KASIH-Nya tidak berubah. Karena kasih-Nya Ia menyerahkan diri-Nya untuk kita. Dan menjadikan kita sahabat-Nya (Yoh 15:13-15). Walaupun Ia dikhianati oleh Yudas Ischariot dan banyak orang lagi, Ia tetap mengasihi. Kasih-Nya kekal abadi.
3. KESETIAANNYA tidak berubah. Yesus tetap setia, walau kita tidak setia (II Timotius 2:13). Karena kesetiaan-Nya Ia yang memanggil kita mengalami karya keselamatan-Nya (I Kor 1:9). Dan memelihara kita dari segala yang jahat (II Tesalonika 3:3). Karena itu kita tidak perlu meragukan kesetiaan dan janji-Nya bagi kita.
Segala yang ada di dunia akan terus berubah, tidak ada yang tidak berubah. Suami yang tadinya setia, tiba-tiba berubah menjadi seorang yang tidak
bertanggungjawab. Isteri yang tadinya lemah lembut, berubah menjadi kasar. Perubahan terjadi secara nyata, setelah kita dilanda covid 19. Ditengah perubahan itu, mari berpaut
kepada Yesus yang tidak berubah. Bergantung pada manusia dan segala yang ada di dunia, kita akan kecewa, karena semuanya itu bisa berubah.
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
TUHAN ADALAH PENOLONGKU.
BACAAN : Ibrani 13:6 ( sesaui SBU).
24 Juli 2023
Selamat hr Senin, 24-07-2023.
TUHAN ADALAH PENOLONGKU.
BACAAN : Ibrani 13:6 ( sesaui SBU).
NAS : “Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: “Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?”(ay.6).
1. Surat ibrani ditulis untuk orang-orang Ibrani yang sedang dalam kondisi tertekan karena penjajahan Romawi. Ditengah tantangan yang dihadapinya, ada keyakinan yang kuat bahwa “ Tuhan adalah Penolong”. Ayat ini merupakan kutipan dari Mazmur 118:6. Allah sebagai Penolong yang diandalkan, karena Dia adalah Pencipta dunia dan segala isinya. Dia adalah Gembala yang “memelihara”, “menuntun” dan “menjaga” domba-domba-Nya. Karena itu “sekalipun aku berjalan dan lembah kekelaman aku tidak takut bahaya” (Mzm 23).
2. Dalam keyakinan iman mereka berkata, “Aku tidak takut”. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku? “Jika Allah di pihak kita siapakah yang akan melawan kita?”. Kita lebih dari pada orang-orang yang menang. Karena itu, tidak ada “sesuatu apapun” yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus.” (Roma 8:31, 37-39).
3. Bagaimana dengan kita ditengah beragamnya pergumulan? Ada berbagai tekanan karena masalah ekonomi, sosial, politik dll? Siapakah yang kita andalkan? Siapakah penolong kita? Apakah kita sungguh hanya mengandalkan Dia, yakni Yesus Kristus? Bukankah Ia telah memberi hidup-Nya, berkorban mati di salib untuk menolong kita? Maka tidak ada kekuatan lain yang dapat kita andalkan.
4. Mari terus berpaut pada keyakinan: “Tuhan adalah Penolongku”. Mari memelihara iman dalam keyakinan itu. Apapun tantangan, godaan, tidak akan menggeser iman kita kepada Dia. Hanya Dia yang menjadi Penolongku, Penolong keluargaku, Penolong dalam perjuangan hidupku, sampai akhir hayat ku.
SELAMAT MEMASUKI MINGGU YANG BARU (siz).
PELIHARALAH KASIH PERSAUDARAAN.
BACAAN: Ibrani 13:1-3 (sesuai SBU).
23 Juli 2023
Selamat hr Minggu, 23-07-2023.
PELIHARALAH KASIH PERSAUDARAAN.
BACAAN: Ibrani 13:1-3 (sesuai SBU).
NAS : “Peliharalah kasih persaudaraan!” (ay.1).
1. Surat ini dikirim kepada sekelompok orang Yahudi yang berada dalam tekanan, karena penjajahan Romawi. Penulis mengajak mereka, agar menghadapi tantangan secara positif yakni dengan memelihara kasih persaudaraan. Kasih persaudaraan yang benar, melebihi hubungan kekeluargaan secara daging. Karena kasih dapat mengikat semua orang. Dengan demikian dapat mengatasi setiap tekanan hidup.
2. Pada masa sekarang, kasih persaudaraan menjadi sesuatu yang langka, karena erosi kasih. Beberapa tindakan dapat kita ketahui dari II Timotius 3:1-5: manusia menjadi egois, berontak terhadap orang tua, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang. Kasih persaudaraan harus dibangun diatas landasan kasih Allah, dan harus dipelihara. Dalam suatu masyarakat dimana tidak ada kasih persaudaraan, rentan terjadi perpecahaan, dan permusuhan.
3. Kasih persaudaraan hendaknya diwujudkan antara lain dalam hal:
a. Memberi tumpangan, kepada orang-orang yang membutuhkan. Dengan melakukan ini kita telah menjamu malaikat Allah (melakukan sesuatu yang mendatangkan berkat). Ada orang memiliki banyak uang, tapi menutup mata bagi orang-orang disekitarnya yang berkekurangan. Kasih kepada Allah harus diwujudkan dalam kasih terhadap sesama yang menderita (Mat 25:40).
b. Mengingat orang-orang hukuman. Kita juga adalah orang hukuman: yang menderita karena kesalahan kita, ditindas, diperlakukan secara tidak adil. Kita adalah orang-orang yang seharusnya di hukum, tapi Yesus menanggung semuanya.
c. Memperhatikan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenangnya, karena kekejaman penguasa, kejahatan kelompok radikal, dan kesewenangan dalam keluarga.
Mari memelihara kasih persaudaraan ditengah keluarga, gereja dan masyarakat yang berakar pada kasih Kristus. Sebab apa yang kamu lakukan kepada mereka yang menderita telah kamu buat untuk Aku (Mat 25:37-40).
SELAMAT BERIBADAH (siz).
MEMBERI YANG TERBAIK BAGI YESUS.
BACAAN : Lukas 7: 44-46 (sesuai SBU).
22 Juli 2023
Selamat hr Sabtu, 22-07-2023.
MEMBERI YANG TERBAIK BAGI YESUS.
BACAAN : Lukas 7: 44-46 (sesuai SBU).
NAS : “Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi.” (ay.46).
1. Yesus di undang orang Farisi makan di rumahnya. Datang seorang perempuan mengurapi-Nya dengan minyak, mencium dan meminyaki kaki-Nya (Luk 7: 36-38). Orang Farisi menggerutu dalam hatinya, karena Yesus membiarkan perempuan itu melayani Yesus. Bagi si Farisi perempuan berdosa itu, tidak pantas melakukan hal seperti itu bagi Yesus. Karena itu si Farisi agak meragukan ke-nabian Yesus (Luk 7:39).
2. Kata Yesus, Aku masuk rumahmu engkau tidak memberi air untuk mencuci kakiku. Tetapi perempuan ini membasuh kakiku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, perempuan ini mencium kakiku. Engkau tidak meminyaki kepalaku dengan minyak, tetapi perempuan itu meminyaki kepalaku dengan minyak wangi (ay. 44-46). Perempuan ini telah berbuat banyak kasih, maka dosanya yang banyak, diampuni (Luk 7:47).
3. Seperti perempuan (“berdosa) ini, kita adalah juga orang berdosa yang tidak layak dihadapan-Nya. Datanglah kepada-Nya. Rendahkanlah dirimu dihadapan-Nya. Dan lakukanlah yang terbaik bagi Yesus “dengan apa yang ada padamu”. Nyatakan kasihmu kepada-Nya. Memang, apapun yang kita lakukan kepada-Nya, tidak sebanding dengan apa yang telah dilakukan-Nya bagi kita. Namun hati Yesus akan senang bila kita melakukan sesuatu yang terbaik kepada-Nya.
4. Bukan harta, kepandaian dll, tapi hati yang hancur, menyesal, bertobat yang merendah serendah-rendahnya seperti perempuan itu. “Itulah minyak wangi kita”. Maka Tuhan akan mengampuni kita dan berkenan akan hidup kita.
SELAMAT BERAKHIR PEKAN (siz).
MINYAK WANGI SEORANG PEREMPUAN “BERDOSA".
BACAAN: Lukas 7:39 (sesuai SBU).
21 Juli 2023
Selamat hr Jumat, 21-07-2023.
MINYAK WANGI SEORANG PEREMPUAN “BERDOSA’.
BACAAN: Lukas 7:39 (sesuai SBU).
NAS : “Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: “Jika Ia inI nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa.” (ay:39).
1. Kelompok Farisi, adalah salah satu kelompok yang memusuhi Yesus. Mereka bersikap demikian karena ajaran Yesus dipahami bertentangan dengan pemahaman mereka. Kehadiran Yesus pun dipahami sebagai bahaya yang dapat menggeser popularitas mereka. Ketika Yesus diundang makan oleh seorang Farisi, datang seorang perempuan membawa minyak wangi. Ia membasahi kaki-Nya dengan air matanya, menyeka dengan rambutnya dan mencium kaki-Nya (Luk 7:37-38)..
2. Orang Farisi itu, melihat apa yang dilakukan oleh perempuan itu. Ia berkata dalam hatinya: “seharusnya Yesus tahu bahwa perempuan itu adalah orang berdosa”. Perempuan seperti ini dalam kaca mata Farisi, adalah orang berdosa. Karena itu tidak layak berbuat seperti ini bagi Yesus (ay.39).
3. Kadang kita menilai orang lain lebih rendah dari diri kita. Apalagi ketika kita merasa benar. Kita menilai orang lain tidak layak. Namun yang kurang baik, kita hanya menggerutu dalam hati, tapi tidak berani berbicara terus terang. Sepertinya ada kemunafikan disini. Kelihatan baik dari luar, tapi di dalam hati menjelekkan orang lain.
4. Mengalami banyak hal dalam hidup kita, karena Yesus, seharusnya kita melayani Yesus dengan memberikan yang terbaik. Minyak narwastu yang mahal adalah tanda kesempurnaan pemberian, dan simbol pemberian terbaik. Maka kita harus memberikan yang terbaik bagi Yesus, yakni seluruh kehidupan kita, yang dipersembahkan bagi kemuliaan-Nya (Roma 12:1).
SELAMAT BERKARYA (siz).
MENOLAK KARYA KESELAMATAN.
BACAAN: Lukas 7:31-35 (sesuai SBU).
20 Juli 2023
Selamat hr Kamis, 20-07-2023.
MENOLAK KARYA KESELAMATAN.
BACAAN: Lukas 7:31-35 (sesuai SBU).
NAS : “Kata Yesus: “Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini dan dengan apakah mereka itu sama? (ay.31).
1. Yohanes pembaptis di utus Allah untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Juruselamat. Ia berkhotbah dengan tegas, dan mengajak orang-orang Yahudi dan semua orang yang mendengar pemberitaannya bertobat. Banyak orang, termasuk para pemungut cukai memberi diri dibaptis. Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak “maksud Allah” terhadap mereka, menolak dibaptis oleh Yohanes. (Luk 7:29-30). Maka mereka menolak karya keselamatan.
2. Yesus mengumpamakan keadaan ini, “seperti orang-orang yang meniup seruling tapi tidak ada yang menari”. “Seperti orang-orang menyanyikan kidung duka, tapi tidak ada yang menangis”. Tidak ada yang tergerak memberi respon. Mereka mengatakan Yohanes kerasukan setan dan Yesus seorang pelahap (ay.33-34). Mereka menolak berita keselamatan, karena merasa benar dan lebih baik dari orang lain. Justru pemungut cukai yang dianggap berdosa merekalah yang menerima berita keselamatan.
3. Penolakkan terhadap karya Yesus justru dilakukan oleh orang-orang yang merasa dirinya benar. Merasa beragama, rajin beribadah dan berdoa, mereka sangat yakin sudah diselamatkan. Yesus datang bukan mencari orang benar, tetapi mencari orang yang berdosa.
4. Sejalan dengan perkembangan IPTEK, orang-orang memahami karya Yesus secara intelektual. Tidak ada kerendahan hati. Karena itu tidak tergerak untuk bertobat. Sadar atau tidak sadar, mereka ditipu oleh kemampuan akal mereka, sehingga akhirnya tersesat. Mereka tidak lagi percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat. Mereka tersesat seperti ahli-ahli Taurat. Mari membuka hati, merendahkan diri, bertobat dan menerima karya keselamatan-Nya. Karena hanya di dalam Yesus ada keselamatan (Yoh 14:6; Kisah 4:12).
SELAMAT BERJUANG (siz).
KESAKSIAN YESUS TENTANG YOHANES PEMBAPTIS.
BACAAN: Lukas 7:24-30 (sesuai SBU pagi dan malam).
19 Juli 2023
Selamat hr Rabu, 19-07-2023.
KESAKSIAN YESUS TENTANG YOHANES PEMBAPTIS.
BACAAN: Lukas 7:24-30 (sesuai SBU pagi dan malam).
NAS : “Setelah suruhan Yohanes itu pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: “ (ay.24a).
1. Dari dalam penjara Yohanes menyuruh utusan bertemu Yesus untuk bertanya, engkaukah Mesias yang dinantikan? Dalam penderitaannya di penjara, Yohanes sempat meragukan Yesus. Jawaban Yesus kepada utusan Yohanes, adalah cerita tentang karya-Nya dengan berbagai mujizat yang dilakukan-Nya (Luk 7:18-23).
2. Walaupun Yohanes meragukan-Nya, Yesus tidak kecewa dan merendahkannya. Karena orang percaya yang paling kecil sekalipun akan menikmati hak-hak istimewa yang lebih besar. Yohanes sebagai nabi terakhir, menurut Yesus lebih besar dari nabi-nabi lainnya (ay.28). Ia datang mendahului Yesus, untuk mempersiapkan kedatangan Juruselamat.
3. Sebagai orang percaya dan pelayan-Nya, kita belajar banyak hal dari Yohanes:
a. KERENDAHAN HATI. Dia seorang pelayan yang dihormati, tapi selalu merendahkan diri. Ia selalu mengarahkan murid-muridnya dan orang banyak kepada Yesus. Walaupun ia melakukan pekerjaan yang besar (termasuk membaptis Yesus), dan orang-orang sangat mengagumi pelayanannya, ia tidak tergoda untuk merampas kemuliaan yang hanya dipersembahkan untuk Yesus. Ia memahami dirinya, hanyalah seorang pelayan (ay.27-28).
b. KESEDERHANAAN. Ia hidup dalam kesederhanaan (ay.24-26). Jubahnya dari bulu unta. Ikat pinggang dari kulit. Makanannya belalang dan madu (Mat 3:4).
c. KEBERANIAN. Yohanes seorang yang berani bersaksi (Luk 3:7). Tidak kompromi. Ia dimasukkan dalam penjara gara-gara menegur Herodes Antipas, karena mengambil Herodias isteri saudaranya (Mrk 6:17,18)
d. YESUS MENGHORMATI YOHANES. Walaupun secara manusia ia mengecewakan Yesus karena keraguannya terhadap Yesus sebagai Mesias, Yesus tidak merendahkan dia. Yesus menghormatinya sebagai nabi terbesar (Luk 7:18-19, 28).
Sebagai orang percaya, dan pelayan Tuhan, mari meneladani kehidupan dan pelayanan Yohanes pembaptis, sebagaimana yang disaksikan oleh Yesus.
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
MEREKA KETAKUTAN DAN MEMULIAKAN ALLAH.
BACAAN: Lukas 7:16-17 (sesuai SBU).
18 Juli 2023
Selamat hr Selasa, 18-07-2023.
MEREKA KETAKUTAN DAN MEMULIAKAN ALLAH.
BACAAN: Lukas 7:16-17 (sesuai SBU).
NAS : “Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah,”(ay.16a).
1. Rombongan Yesus dan murid-murid-Nya, serta orang banyak ke Nain, bertemu dengan rombongan kedukaan, yang sedang membawa jenazah anak ibu janda ke pemakaman. Yesus jatuh belas kasihan melihat ibu janda. Ia berkata:”Jangan menangis”. Kata-kata penghiburan, tapi juga tanda bahwa Yesus mau buat sesuatu bagi ibu janda (Luk 7:11-13).
2. Yesus mendekati usungan, menyentuhnya, memerintahkan anak itu supaya bangun. Anak itu hidup lagi (Luk 7:14-15). Orang banyak yang menyaksikan mujizat itu, “ketakutan dan memuliakan Allah”. “Ketakutan”, artinya “takjub”, “hormat”, menyaksikan kedahsyatan kuasa Allah. Maka mereka memuliakan Allah. Berita itu tersiar di seluruh Yudea dan daerah sekitarnya (ay.16-17).
3. Karya Yesus yang dahsyat dan ajaib sudah dinyatakan dan terus dinyatakan di dalam hidup kita melalui kuasa Roh Kudus. Apakah kita menyaksikan, merasakan dan mengalami karya itu dalam kehidupan kita? Ketika kita menyaksikan dan mengalami kedahsyatan kuasa-Nya apakah membuat kita takut dan membawa kita memuliakan Tuhan?
4. Ketika Musa menyaksikan belukar duri yang bernyala tapi tidak terbakar, Musa menjadi takut (Kel 3:2-6). Musa kemudian diutus Tuhan untuk membebaskan Israel dari perbudakan di Mesir. Ketika Yesaya mengalami kedahsyatan kuasa Tuhan, Ia merasa hidupnya tidak layak. Tuhan pun menyucikan hidupnya. Maka Yesaya menyatakan kesediaannya untuk diutus Tuhan menjadi hamba-Nya (Yes 6:1-8). Adakah rasa takut (kagum, hormat) yang kemudian mendorong kita memuliakan Allah (diutus menjadi hamba-Nya), supaya dunia memuliakan Allah?
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
“JANGAN MENANGIS”
BACAAN: Lukas 7: 11-15 (sesuai SBU pagi+malam).
17 Juli 2023
Selamat hr Senin,17-07-2023.
“JANGAN MENANGIS”
BACAAN: Lukas 7: 11-15 (sesuai SBU pagi+malam).
NAS : “Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepada-Nya: ”Jangan menangis!” (ay.13).
1. Seorang janda di Nain, anak laki-laki, anak tungalnya meninggal. Janda itu mengalami duka mendalam. Hati siapa yang tidak menangis, bila orang yang dicintaimya meninggal. Rombongan Yesus dan murid-murid-Nya serta orang banyak yang sedang menuju Nain, bertemu dengan rombongan orang-orang yang sedang mengusung jenazah anak itu, menuju ke tempat pemakaman. (ay.11-12).
2. Ketika Yesus melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan lalu berkata kepadanya: “jangan menangis” (ay.13). Perkataan ini untuk menguatkan dan menghibur janda yang sedang berduka. Yesus mendekati usungan, menyentuhnya, lalu berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!”. Anak itu bangun dan duduk, ia hidup kembali. Semua orang menjadi takut dan memuliakan Allah (ay..14-17).
3. Saat ini banyak orang menangis karena kehilangan orang yang dicintainya. Dunia tempat kita berdiam adalah “dunia lembah air mata”, tempat kediaman yang fana. Semua orang suatu saat akan menemui ajalnya. Kita sedang berada dalam antrian panjang menuju peristiwa itu. Kita tidak tahu kapan peristiwa itu terjadi, karena kita tidak tahu berapa lama kita hidup di dunia ini?
4. Ada tangisan. Maka perjumpaan dengan Yesus menjadi amat penting. Yesus mengasihi kita. Ia memandang kita dengan belas kasihan-Nya. Ia tahu kesedihan serta pergumulan kita. Ia menyapa kita: “Jangan menangis”. Ia menghibur dan menguatkan kita. Kita memang akan mati, tapi di dalam Dia ada kebangkitan orang mati (Yoh 11:25-26). Kematian bukanlah akhir kehidupan kita, tapi jalan menuju kehidupan kekal bersama Bapa dalam kemuliaan-Nya.
SELAMAT MEMASUKI PEKAN YANG BARU (siz).
MENDENGAR DAN MENOLONG ORANG YANG MENDERITA.
BACAAN : Lukas 7;1-8 (sesuai SBU).
16 Juli 2023
Selamat hr Minggu, 16-07-2023.
MENDENGAR DAN MENOLONG ORANG YANG MENDERITA.
BACAAN : Lukas 7;1-8 (sesuai SBU).
NAS : “Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sababat-sahabat-Nya untuk mengatakan kepadanya: ..” (ay.6a).
1. Hamba seorang perwira (Romawi) sakit keras, hampir mati (ay. 2). Perwira itu mendengar tentang Yesus, menyuruh beberapa tua-tua Yahudi menemui Yesus. Mereka memohon kepada-Nya untuk menyembuhkannya. Perwira ini layak ditolong karena ia mengasihi bangsa Israel dan telah membangun rumah ibadat (ay.3-5).
2. Yesus “mendengar” permohonan mereka. Maka Yesus berangkat dengan mereka. Sedang dalam perjalanan, perwira itu mengutus sahabat-sahabatnya mengatakan kepada Yesus, “ia tidak layak menerima Yesus di rumahnya”. Katakan sepatah kata saja, maka hambaku pasti sembuh (ay.6-8). Yesus mengatakan: “tidak ada iman seperti perwira ini, di antara orang Israel”. Oleh perkataan-Nya hamba itu sembuh (Luk 7:9-10).
3. Di sekitar kita, banyak orang sakit, menderita. Mari mendengar jeritan mereka, seperti Yesus mendengar. Ada diantara kita yang acuh tak acuh, tidak peduli, hidup yang individualistik, merasa sibuk (dengan kegiatan ber-HP). Kita perlu mendengar dan membawa mereka kepada Yesus (dengan doa dan firman). Kita harus pekah terhadap persoalan kemanusiaan, rela berkorban dan sedia merendahkan diri.
4. Kita harus mendengar “perkataan iman” mereka yang menderita. Sebab ternyata, ada orang-orang yang tidak seiman, namun memiliki iman lebih besar dari yang sudah percaya. Yesus mendengar siapa saja yang beriman dan memohon pertolongan-Nya. Itulah yang harus kita lakukan Asalkan kita datang dan berseru kepada-Nya, Ia pasti mendengar dan menolong. Kesembuhan, pemulihan pun terjadi.
SELAMAT BERIBADAH (siz).
MEMOHON KELEPASAN.
BACAAN : Mazmur 119: 169-173 (sesuai SBU).
15 Juli 2023
Selamat hr Sabtu. 15-07-2023.
MEMOHON KELEPASAN.
BACAAN : Mazmur 119: 169-173 (sesuai SBU).
NAS : “Biarlah permohonanku datang ke hadapan-Mu; lepaskanlah aku sesuai dengan janji-Mu (ay.170).
1. Ada pergumulan yang cukup berat yang dihadapi Pemazmur. Tantangan dari para pembesar, orang-orang fasik (jahat), lawan-lawannya dan pengkhianat (Mzm 119:161,153,157,158). Karena itu Pemazmur berseru, berteriak memohon pertolongan Tuhan (Mzm 119: 169a). Ia menyatakan: “biarlah permohonanku datang ke hadapan-Mu”. Artinya permohonan-Nya sampai ke hadirat Tuhan, didengar oleh Tuhan (ay.170a).
2. Pemazmur memohon pertolongan Tuhan, agar Tuhan melepaskan dia dari pergumulannya, sesuai janji-Nya. “Sesuai janji-Nya artinya, sesuai dengan firman-Nya (ay.170b). Dalam menghadapi pergumulan yang berat, ia berpegang pada janji-Nya yaitu firman-Nya. Dalam permohonannya, ia berkata: “biarlah tangan Tuhan menjadi penolongnya, sebab ia telah memilih firman-Nya sebagai pegangannya” (ay.173).
3. Apa yang menjadi pergumulan kita saat ini? Sedemikian beratnya pergumulan itu, sehingga kita kuatir dan menjadi putus asa dalam menghadapi tantangan kehidupan? Selama kita masih ada di dunia ini, kita pasti bergumul dengan berbagai persoalan yang kadang membuat kita menderita. Kemana kita memohon pertolongan? Siapakah yang kita andalkan? Apakah kita masih saja bergantung pada kekuatan kita, karena kita merasa mampu dan kuat?
4. Mari belajar dari Pemazmur: berseru, berteriak memohon pertolongan Tuhan. Janganlah kita jemu-jemu untuk berdoa. Teruslah mengandalkan Dia sesuai janji firman-Nya. Biarlah permohonan kita, seruan kita, sampai ke hadirat-Nya. Asalkan kita mau berseru, merendahkan diri di hadirat-Nya, pertolongan Tuhan pasti akan datang dan kita alami, tepat pada waktu-Nya.
SELAMAT BERAKHIR PEKAN (siz).
MENCINTAI FIRMAN, MENDAPAT KETENTERAMAN.
BACAAN: Mazmur 119: 161-165 (sesuai SBU).
14 Juli 2023
Selamat hr Jumat, 14-07-2023.
MENCINTAI FIRMAN, MENDAPAT KETENTERAMAN.
BACAAN: Mazmur 119: 161-165 (sesuai SBU).
NAS : Besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka.” (ay.165).
1. Ketenteraman merupakan sesuatu yang didambakan manusia. Tenteram artinya: tenang, aman, damai, bahagia, tidak ada kekacauan. Siapa yang tidak ingin hidup tenteram? Pemazmur bersaksi, “besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai Taurat Tuhan (firman Tuhan), tidak ada batu sandungan bagi mereka.” Tentu hal ini disampaikan Pemazmur berdasarkan pengalaman hidupnya bersama Tuhan.
2. Dalam situasi kehidupannya yang tidak lepas dari pergumulan dan penderitaan, Pemazmur masih menikmati ketenteraman hidup. Bukan karena kemampuannya, kekuatannya, atau karena apa yang dia miliki, tapi karena cinta pada firman. Firman menjadi kesukaannya, kegemarannya, pedoman hidup, pelita hidup, terang hidup, pegangan hidup. Bagi Pemazmur “firman telah menjadi segala-galanya” dalam hidupnya.
3. Apakah kita merasakan ketenteraman dalam hidup kita? Atau justru (yang kita rasakan) adalah ketidaknyamanan, ketidaktenangan, ketidakamanan, kekacauan hidup? Kita tidak menikmati damai dan kebahagiaan? Kalau itu yang kita alami, itu adalah tanda bahwa kita belum sungguh mencintai firman. Kata Yesus: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya” (Lukas 11:28).
4. Pada masa sekarang, manusia mencari ketenteraman pada harta-benda, kekuasaan, kedudukan, popularitas, kemewahan, cinta, IPTEK, dll. Tapi manusia tidak pernah mendapatkan ketenteraman dengan semua itu. Kalau dikatakan ada, maka itu hanya ketenteraman semu. Mulailah dengan firman Tuhan dan teruslah mencintai firman-Nya (Taurat-Nya), maka kita akan mengalami ketenteraman dalam hidup kita.
SELAMAT BERJUANG (siz).
ENGKAU DEKAT, YA TUHAN.
BACAAN: Mazmur 119:151-152 (sesuai SBU).
13 Juli 2023
Selamat hr Kamis, 13-07-2023.
ENGKAU DEKAT, YA TUHAN.
BACAAN: Mazmur 119:151-152 (sesuai SBU).
NAS : “Engkau dekat, ya Tuhan, dan segala perintah-Mu adalah benar.” (ay.151).
1. “Engkau dekat, ya Tuhan”, merupakan keyakinan iman yang Pemazmur rasakan dan alami dalam pergulatan (pergumulan) kehidupannya. Ia sadar jika Tuhan jauh dari kehidupannya, ia tidak memiliki kekuatan dalam menjalani kehidupannya. Kalau ia tidak memiliki kekuatan iman, bagaimana mungkin, ia akan terlepas dari berbagai penderitaan, dan mengalami kemenangan dalam perjuangan kehidupan.
2. “Engkau dekat, ya Tuhan”, dirasakannya (dialami) melalui kuasa firman Tuhan. Karena itu, ia menyatakan “segala perintah Tuhan, adalah benar” (ay.151). Tidak ada kesalahan di dalam firman-Nya. Firman Tuhan: “ya dan amin”. Firman Tuhan menuntun, menguatkan dan menghidupkan serta menghadirkan kebahagiaan hidup.
3. Apakah kita merasakan, Tuhan dekat dengan kehidupan kita? Kalau Tuhan dekat dengan kita, maka firman-Nya juga dekat dengan kita. “Firman-Nya adalah kehidupan” yang menguatkan hidup kita. Memang selalu ada tantangan dalam kehidupan.Tetapi selalu ada kekuatan, kalau firman Tuhan itu dekat dengan kita. Firman Tuhan berisi janji-Nya, dimana suatu saat kelak akan digenapi.
4. Allah menggenapi janji-Nya karena Allah tidak berdusta. Kalau kita jauh dari Tuhan, “putuslah” hubungan kita dengan Tuhan. Bila itu yang terjadi, hidup kita lemah, tak berdaya, hidup kita gelap, tak tahu arah. Karena itu, mari kita hidup di dalam Tuhan, agar kita merasakan kehadiran-Nya. Allah dekat dengan kita, berarti Allah di pihak kita. Jika Allah di pihak kita “tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya” (Roma 8:31,37-39).
SELAMAT BERKARYA (siz).
AKU KECIL DAN HINA.
BACAAN: Mazmur 119:137-144 (sesuai SBU).
12 Juli 2023
Selamat hr Rabu, 12-07-2023.
AKU KECIL DAN HINA.
BACAAN: Mazmur 119:137-144 (sesuai SBU).
NAS : “ Aku ini kecil dan hina, tetapi titah-titah-Mu tidak kulupakan.” (ay. 141).
1. Membaca Mazmur 119 ini, disampaikan (berulang kali), bahwa Pemazmur mengalami tantangan, pergumulan dan penderitaan dalam kehidupannya. Sebagai seorang beriman, ia pun tidak terlepas dari berbagai persoalan kehidupan. Tetapi dalam menghadapi semuanya itu, ia bergantung pada Tuhan, pada firman-Nya. Firman Allah telah menjadi kegemarannya. Karena itu setiap persoalan yang dialaminya dapat diatasinya.
2. Dengan jujur, ia mengakui keberadaannya: “Aku ini kecil dan hina” (ay.141). Dihadapan Allah yang empunya firman, ia merasa kecil dan hina. Siapakah dia sesungguhnya? Berhadapan dengan berbagai persoalan kehidupan, ia juga memahami betapa kecil dan hina kehidupannya. Tapi ia memiliki keyakinan yang kuat akan firman Tuhan, yang dapat mengatasi persoalannya.
3. Kecenderungan kita sebagai manusia, selalu merasa hebat. Perasaan seperti itu membuat kita, tidak mau merendahkan diri. Apalagi ketika kita merasa, bahwa semua yang kita butuhkan ada pada kita. Padahal dalam kenyataannya, kita tidak bisa mengatasi persoalan kita, dengan kekuatan sendiri.
4. Siapakah kita (manusia) sesungguhnya? Jika kita jujur, kita adalah manusia hina dan kecil. Pengakuan yang demikian akan muncul, kalau ada kesediaan kita, untuk merendahkan diri. Sepatutnya kita merendahkan diri, karena kita ini tidak ada apa-apanya. Justru dengan bersikap rendah hati, kita akan mendapatkan kekuatan kehidupan. “Dalam kelemahan kuasa-Mu disempurnakan” (II Korintus 12:9 ) Mari instrospeksi diri, lalu merendahkan diri dihadapan-Nya dan menyatakan: “Aku ini hina dan kecil”.
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
AJARKANLAH KETETAPAN-KETETAPAN-MU KEPADAKU
BACAAN: Mazmur 119: 121-128 (sesuai SBU).
11 Juli 2023
Selamat hr Selasa, 11-07-2023.
AJARKANLAH KETETAPAN-KETETAPAN-MU KEPADAKU
BACAAN: Mazmur 119: 121-128 (sesuai SBU).
NAS : “ Perlakukanlah hamba-Mu sesuai dengan kasih setia-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.” (ay.124).
1. Pemazmur memahami dirinya sebagai “hamba-Nya” (milik-Nya=anak-Nya). Karena itu ia memohon agar Tuhan memperlakukan-nya sesuai dengan kasih setia-Nya. Lalu sebagai hamba-Nya ia juga memohon, agar Tuhan mengajarkan ketetapan-ketetapan-Nya kepada-nya. Agar ia mengerti dan mengetahui peringatan-peringatan-Nya (ay. 124-125)
2. Pemazmur mencintai perintah-perintah-Nya lebih dari pada emas. Ia hidup jujur sesuai firman-Nya. Segala jalan dusta dibencinya (ay.127-128). Hukum dan keadilan dijalankannya. Ditengah pergumulan kehidupan, Ia memohon agar Tuhan menjadi jaminan untuk kebaikan (hidupnya). Supaya orang-orang yang kurang ajar, jangan memeras dia (ay.121-122). Ia merindukan keselamatan yang dari Tuhan (ay.123).
3. Kita juga adalah “hamba-hamba-Nya”. Status sebagai hamba-Nya kita terima karena anugerah keselamatan di dalam Yesus Kristus. Hidup sebagai hamba Tuhan, tidaklah bebas dari tantangan, pergumulan dan penderitaan. Karena itu firman-Nya menjadi penting dalam kehidupan kita. Untuk itu hendaknya kita memohon, agar Tuhan mengajarkan ketetapan-ketetapan-Nya kepada kita, agar kita mengerti dan mengetahui kehendak Tuhan sesuai firman-Nya.
4. Menjadi penting bagi kita untuk membangun suatu “kehidupan yang cinta firman” seperti pemazmur (cinta firman lebih dari pada emas). Menjalani hidup dengan jujur, membenci segala jalan dusta, menjalankan hukum dan keadilan. Jika kita sungguh-sungguh mencintai firman-Nya, Tuhan akan menjadi “jaminan hidup” kita. Sehingga ditengah berbagai tantangan, kesulitan hidup, penderitaan, kita masih dapat menikmati kebahagiaan hidup di dalam Dia.
SELAMAT BERKARYA (siz).
FIRMAN-MU PELITA DAN TERANG BAGI JALANKU.
BACAAN: Mazmur 119:105-112 (sesuai SBU).
10 Juli 2023
Selamat hr Senin, 10-07-2023.
FIRMAN-MU PELITA DAN TERANG BAGI JALANKU.
BACAAN: Mazmur 119:105-112 (sesuai SBU).
NAS : “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” (ay.105).
Dalam ayat 105, Firman Tuhan digambarkan Pemazmur seperti “pelita” yang menerangi jalan kehidupan manusia. Kehidupan ini “gelap karena dosa” dan pergumulannya. Namun bila kita berjalan dalam tuntunan firman-Nya, hidup kita diteranginya, sehingga kita tidak berjalan di dalam gelap, tersesat dan akhirnya jatuh dalam lubang kebinasaan. Firman adalah terang yang menerangi jalan hidup kita. Kita tidak mungkin berjalan dengan aman, tenang, damai, bahagia, tanpa terang firman menyinari jalan hidup kita. Karena itu bersama Pemazmur mari kita melakukan hal-hal berikut ini:
1. Berjanji, bersumpah, dan akan menepati janji kita untuk berpegang pada firman Tuhan (ay.106).
2. Dalam pergumulan kehidupan, kita bergantung pada firman Tuhan (ay.107). Ada tantangan, persoalan, penderitaan, tapi kita meyakini karena kita memiliki firman dalam hidup kita, kita tidak akan tersesat (ay.110). Karena itu, dalam perjuangan kehidupan, janganlah kita melupakan firman-Nya (ay.109).
3. Memohon agar Tuhan mengajarkan firman-Nya kepada kita (ay.108). Belajar firman, merupakan “sekolah sepanjang kehidupan”. Firman tidak pernah kadaluwarsa, selalu baru dan relevan di setiap zaman kehidupan. Firman menjadi jawaban atas seluruh persoalan kehidupan.
4. Firman Tuhan menjadi milik pusaka. Sesuatu yang berharga (mahal), sebagai jaminan dalam kehidupan kita. Firman menjadi sumber kegirangan (sukacita) kita (ay.111).
5. Berjanji akan melaksanakan firman Tuhan sampai akhir hidup (ay.112).
Mari, jadikanlah firman Tuhan sebagai pelita dan terang pada jalan kehidupan kita.
SELAMAT MEMASUKI MINGGU YANG BARU (siz).
AKU TIDAK MELUPAKAN FIRMAN-MU.
BACAAN: Mazmur 119: 89-96 (sesuai SBU).
9 Juli 2023
Selamat hr Minggu, 09-07-2023.
AKU TIDAK MELUPAKAN FIRMAN-MU.
BACAAN: Mazmur 119: 89-96 (sesuai SBU).
NAS : “Untuk selama-lamanya aku tidak melupakan titah-titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku.” (ay.93).
1. Pemazmur memuliakan Tuhan atas kesetiaan-Nya turun-temurun. Sebab Dialah yang menegakkan bumi, sehingga tetap ada (ay.89). Pemazmur mengaku dengan jujur, jika firman tidak menjadi kegemarannya, maka dia telah binasa dalam kesengsaraan (ay.92). Namun pertolongan Tuhan sangat nyata, karena ia berpegang pada firman-Nya. Dengan firman-Nya, Ia menghidupkan-nya (ay.93). Karena itu ia berjanji tidak akan melupakan firman-Nya selama hidupnya.
2. Berdasarkan pengalaman imannya, maka dengan keyakinan iman, Pemazmur mengaku: “hidupnya adalah kepunyaan Tuhan”. Ia memohon, agar Tuhan menyelamatkan dia dari penderitaan yang dialaminya.(ay.94). Orang-orang fasik mencari kesempatan untuk membinasakan dia, tetapi ia berpegang pada firman yang menjadi pelindungnya (ay.95).
3. Berbagai pergumulan telah kita hadapi dan mungkin saat ini sedang kita hadapi. Karena kita percaya pada firman-Nya, Tuhan telah melepaskan kita dari penderitaan-penderitaan itu. Apakah kita menyadari akan hal itu? Masihkah kita berpikir, bahwa itu karena usaha dan kekuatanku? Siapa yang dapat membebaskan kita dari penderitaan dan berbagai pergumulan kalau bukan Tuhan.
4. Karena itu kita harus terus berpegang pada Firman-Nya dan melaksanakannya dengan setia. Firman-Nya adalah kekuatan kita. “Firman-Nya adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku (Mzm 119:105). Maukah kita berjanji dan mengatakan kepada Tuhan: “tolonglah aku anak-Mu, supaya aku tidak melupakan firman-Mu, sepanjang umur hidupku.
SELAMAT BERIBADAH (siz).
TANGAN-MU MENJADIKAN DAN MEMBENTUK AKU.
BACAAN : Mazmur 119: 73-80 (sesuai SBU).
8 Juli 2023
Selamat hr Sabtu, 08-07-2023.
TANGAN-MU MENJADIKAN DAN MEMBENTUK AKU.
BACAAN : Mazmur 119: 73-80 (sesuai SBU).
NAS : “Tangan-Mu telah menjadikan aku dan membentuk aku, berilah aku pengertian, supaya aku dapat belajar perintah-perintah-Mu (ay.73).
1. Suatu pengakuan iman Pemazmur, bahwa: “tangan Tuhan yang menjadikan dan membentuk hidupnya”(ay.72). Hidup kita dibentuk, ditenun dalam kandungan ibu secara dahsyat dan ajaib (Mzm 139:13-16). Karena itu Pemazmur memohon, agar kepadanya diberi pengertian, supaya dapat belajar perintah-perintah-Nya (ay.73b). Hidup pemazmur menjadi kesaksian bagi orang-orang percaya, sehingga mereka bersukacita (ay.74).
2. Pemazmur menyatakan, bahwa hidupnya dibentuk oleh Allah (ay.75). Karena itu, Ia bermohon agar kasih setia Tuhan menghadirkan penghiburan dalam kehidupannnya (ay.76). Pemazmur juga bermohon agar rahmat Tuhan dialami-Nya, supaya ia hidup, sebab firman Tuhan menjadi kegemarannya (ay.77). Sebaliknya bagi orang-orang jahat (“kurang ajar”) akan mendapat malu (ay.78).
3. Hidup adalah anugerah-Nya. Karena Dia yang menjadikan dan membentuk hidup kita. Dahsyat dan ajaib karya-Nya. Ia membentuk hidup kita segambar dengan Dia (Kej 1: 26). Hidup kita mulia dihadapan-Nya. Ia menciptakan hidup kita sedemikian indahnya, agar kita memuliakan nama-Nya dan menjadi berkat bagi sesama, sesuai firman-Nya. Sepatutnya kita bersyukur kepada-Nya atas karya-Nya yang agung.
4. Ada sementara orang, tidak menghayati akan hal ini. Ada yang tahu, tapi masa bodoh. Mereka memahami, “saya ada dan hidup”, karena kekuatan dan prestasi-ku. Karena itu tidak ada pengakuan: “Allah yang menjadikan dan menciptakan kehidupannya”. Akibatnya tidak ada rasa syukur. Disinilah kita memahami pentingnya firman Allah bagi hidup kita, agar kita hidup sesuai firman-Nya. Firman-Nya selalu mengingatkan bahwa kita ada karena diciptakan-Nya agar kita menikmati kebahagiaan.
SELAMAT BERAKHIR PEKAN (siz).
AKU BERJANJI BERPEGANG PADA FIRMAN-MU.
BACAAN: Mazmur 119: 57-64 (sesuai SBU).
7 Juli 2023
Selamat hr Jumat, 07-07-2023.
AKU BERJANJI BERPEGANG PADA FIRMAN-MU.
BACAAN: Mazmur 119: 57-64 (sesuai SBU).
NAS : “Bagianku ialah Tuhan, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu” (ay.57).
1. Pemazmur berjanji untuk berpegang pada firman Tuhan. Ia melakukan hal ini, karena ia mengalami “pekerjaan firman” dalam hidupnya. Fiman menjadi penghiburan dalam penderitaannya. Dan firman itu menghidupkannya (Mzm 119: 50,52). Memenuhi janjinya, ia selalu melangkah, berjalan di jalan Tuhan, sesuai firman-Nya (ay.59). Pemazmur tidak menunda-nunda untuk memenuhi janjinya (ay.60).
2. Ditengah pergumulannya, ia tidak melupakan firman-Nya. Pada tengah malam, (di saat orang sedang tidur nyenyak), justru ia bangun dan bersyukur atas firman-Nya (ay.61-62). Pemazmur bersekutu dengan semua orang yang takut akan Tuhan dan yang berpegang pada firman-Nya (ay.63).
3. Apakah kita juga merasakan dampak “pekerjaan firman” dalam hidup kita? Sudahkah firman Tuhan menjadi “pegangan hidup”, yang menguatkan kita dalam menghadapi berbagai pergumulan? Firman Tuhan menjadi “penghiburan” ditengah berbagai penderitaan yang kita alami. Firman Tuhan telah menjadi berkat dalam kehidupan kita. Sudahkah kita berjanji (seperti Pemazmur) untuk berpegang pada firman-Nya?
4. Saat kita susah, sakit, bergumul, kita sujud dihadapan-Nya dan berseru kepada-Nya, memohon dengan sangat pertolongan-Nya. Kita pun berjanji, “aku akan berpegang pada firman-Mu”, “aku akan mengikut Tuhan dengan setia”. Namun ketika kita alami pertolongan-Nya, badai pun berlalu, kita melupakan janji kita kepada-Nya. Maukah kita bangun pada tengah malam, (di saat sepi dan tenang) untuk bersyukur kepada-Nya, atas segala pekerjaan firman-Nya bagi hidup kita? Mari “memenuhi janji” kita kepada-Nya, apapun itu (yang kita janjikan), agar hidup kita diberkati-Nya.
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
AKU RINDU KEPADA TITAH-TITAH-MU.
BACAAN: Mazmur 119: 38-48 (sesuai SBU).
6 Juli 2023
Selamat hr Kamis, 06-07-2023.
AKU RINDU KEPADA TITAH-TITAH-MU.
BACAAN: Mazmur 119: 38-48 (sesuai SBU).
NAS : :Sesungguhnya aku rindu kepada titah-titah-Mu, (ay.40a).
1. Pemazmur mengungkapkan perasaannya yang terdalam tentang firman Tuhan. Ia menyatakan: “aku rindu kepada titah-titah-Mu (ay.40-a). Pemazmur mencintai firman Tuhan. Karena itu ia bersukacita (ay.47). Mengapa ia rindu bahkan mencintai firman Tuhan? Karena firman Tuhan berisi janji keselamatan. Dan untuk itu Allah pasti akan menggenapinya (ay.38,41b). Disamping itu firman membebaskannya dari “cela” (“aib”) kehidupan yang menggetarkan, karena firman Tuhan adalah baik (ay.39).
2. Selanjutnya ada permohonan dan komitmen Pemazmur: “jangan mencabut firman kebenaran dari mulutku” (ay.43a). Aku hendak berpegang pada firman-Mu untuk seterusnya dan selama-lamanya (ay. 44). Aku ingin hidup dalam kelegaan (ketenangan). Karena itu aku mencari firman-Mu. Sebab hanya di dalam firman-Mu aku mendapat kelegaan (ay.45). Aku hendak bersaksi tentang firman dihadapan raja-raja (ay.46).
3. Sepasang laki dan perempuan yang berpacaran, pasti memiliki kerinduan yang dalam satu terhadap yang lainnya. Tidak bertemu satu hari, rasanya seperti setahun. Demikian, kalau kita memiliki hubungan yang akrab dengan Yesus, kita pasti merindukan firman-Nya. Satu hari saja tidak membaca firman-Nya, dirasakan seperti ada sesuatu yang kurang. Tidak ada lagi kerinduan (cinta) terhadap firman mengindikasikan ada sesuatu yang tidak beres dalam hubungan kita dengan Tuhan
4. Mari membangun komitmen: “saya rindu akan firman-Mu”. “Saya mencintai firman-Mu”. Jangan mengambil kebenaran firman-Mu dari mulutku. Aku ingin berpegang pada firman-Mu sepanjang kehidupanku. Saya ingin hidup dalam kelegaan, Karena itu saya mencari firman-Mu. Karena hanya di dalam firman-Mu ada kelegaan. Penuhi hidupku dengan firman-Mu, agar aku dapat bersaksi kepada siapa saja tentang keajaiban karya-Mu.
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
TEGUHKANLAH AKU SESUAI FIRMAN-MU.
BACAAN :Mazmur 119: 28-32 (sesuai SBU).
5 Juli 2023
Selamat hr Rabu, 05-07-2023.
TEGUHKANLAH AKU SESUAI FIRMAN-MU.
BACAAN :Mazmur 119: 28-32 (sesuai SBU).
NAS : "Jiwaku menangis karena duka hati, teguhkanlah aku sesuai firman-Mu" (ay.28).
1. Pemazmur mengungkapkan isi hatinya, bahwa ia sedih karena duka hati yang dialaminya (ay.28). "Duka hati" karena berbagai kenyataan yang dilihat dan dialaminya, tidak sesuai dengan firman-Nya. Karena itu Pemazmur memohon kepadaTuhan agar menjauhkan dia dari jalan.dusta (ay.29).
2. Pemazmur memilih jalan kebenaran dengan menempatkan hukum-hukum dihadapannya, sebagai pedoman hidup (ay.30). Dalam realitas kehidupan seperti itu, ia berpaut pada peringatan- peringatan-Nya (ay 30). Dengan berbuat seperti itu, ditengah tantangan ia tetap kuat dan berjalan sesuai firman-Nya.
3. Sebagai orang percaya, pasti kita juga mengalami "duka hati" bila menyaksikan dan mengalami berbagai kejahatan dan segala akibat yang ditimbulkannya. Belajar dari Pemazmur, dalam kondisi seperti itu, kita bermohon agar Tuhan, menjauhkan hidup.kita dari dusta dan kejahatan. Dan hidup dalam kebenaran. Tuhan Yesus mengatakan "berbahagialah orang haus akan kebenaran" (Matius 5:6).
4. Mari memohon kepada-Nya, agar kita mengalamii pertolongan-Nya dalam menjalani kehidupan kita ditengah berbagai dusta dsn kejahatan. Agar kita dimampukan tetap setia dan berpegang pada firman-Nya.
SELAMAT BERJUANG (siz).
AKU ORANG ASING DI DUNIA.
BACÀAN: Mazmur 119: 19-24 (sesuai SBU).
4 Juli 2023
Selamat hr Selasa, 04-07-2023.
AKU ORANG ASING DI DUNIA.
BACÀAN: Mazmur 119: 19-24 (sesuai SBU).
NAS : "Aku ini orang asing di dunia. Jangan sembunyikan perintah-perintah-Mu terhadap aku" (ay.19).
1. Pemazmur menyadari bahwa ia hidup sebagai orang asing di dunia ini (ay. 19). Perjalanan itu tidaklah mudah. Ia sadar bahwa ia membutuhkan firman Tuhan. Maka ia pun memohon: "jangan sembunyikan perintah-perintah-Mu terhadap aku" (ay. 19b).
2. Dengan terbuka ia mengaku bahwa ia rindu firman Allah (ay.20). Ada tantangan yang tidak mudah, tapi ia berpegang pada firman Allah (ay. 21-23). Firman Allah menjadi kegemaran dan "penasihat" bagi dia (ay.24).
3. Mazmur ini mengingatkan kita, bahwa kita adalah orang-orang asing di dunia ini. Kita bukanlah "tuan tanah" di dunia ini. Suatu saat hidup kita akan berakhir. Perjalanan kita di dunia dalam kesementaraan tidaklah mudah. Kita butuh firman-Nya.
4. Begitu pentingnya firman dalam hidup kita, maka kita harus cinta, memiliki kerinduan akan firman-Nya. Firman harus menjadi penasihat-penasihat dalam.hidup.kita. Kita tidak tahu berapa lama kita berada di negeri asing ini. Kapan kematian menjemput kita. Karena itu kita harus selalu berada dalam keadaan siap dan berpegang teguh pada firman-Nya (Yohanes 9:4).
SELAMAT BERKARYA (siz).
AJARKANLAH KETETAPAN-KETETAPAN-MU KEPADAKU.
BACAAN: Mazmur 119: 12-16 (sesuai SBU).
3 Juli 2023
Selamat hr Senin, 03-07-2023.
AJARKANLAH KETETAPAN-KETETAPAN-MU KEPADAKU.
BACAAN: Mazmur 119: 12-16 (sesuai SBU).
NAS : "Terpujilah Engkau, ya Tuhan; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku" (ay.12).
1. Pemazmur menyatakan bahwa kebahagiaan kehidupan ditentukan oleh ketaatan kita pada firman-Nya (Mazmur 119: 1-8). Firman juga adalah kekuatan bagi orang-orang muda, agar hidupnya "bersih" (Mazmur 119: 9-11). Karena itu Pemazmur memohon (berdoa) agar Tuhan mengajarkan kepada-Nya ketetapan-ketetapan-Nya (ay.14).
2. Dengan mendapatkan pengajaran, maka dengan bibirnya, ia dapat menceritakan hukum-hukum Tuhan (ay. 13). Atas petunjuk firman yang diterimanya, Pemazmur dapat bergembira (ay.14), dapat merenungkan firman-Mu dan memahami jalan-jalan-Mu (ay.15). Karena itu, aku tidak melupakan firman-Mu (ay.16).
3. Biarlah doa dan kerinduan Pemazmur akan firman-Nya, menjadi doa dan kerinduan kita juga. Dengan pemahaman seperti itu, kita dapat menceritakan firman-Nya kepada orang lain. Kita dapat bergembira dan mengerti jalan-jalan-Nya. Maka kita tidak akan melupakan firman -Nya.
4. Dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan dengan berbagai harapannya, mari membangun kehidupan yang cinta (rindu) firman. Maka kita akan mengerti kehendak-Nya. Dan hidup kita dipenuhi kegembiraan (sukacita).
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
HIDUP MENURUT TAURAT TUHAN BERBAHAGIA.
BACAAN: Mazmur 119:1-8 (sesuai SBU).
2 Juli 2023
Selamat hr Minggu, 02-07-2023
HIDUP MENURUT TAURAT TUHAN BERBAHAGIA.
BACAAN: Mazmur 119:1-8 (sesuai SBU).
NAS :"Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan" (ay.1).
Pemazmur dalam bacaan kita menulis kata "firman Tuhan" dalan beberapa penyebutan (pengertian): "Taurat Tuhan, peringatan-peringatan-Nya, jalan Tuhan, perintah Tuhan, titah Tuhan, ketetapan-ketetapan Tuhan". Menurut Pemazmur orang yang berbahagia adalah orang-orang yang:
1. Hidup menurut Taurat Tuhan. Artinya menaati firman Tuhan (ay.1).
2. Memegang peringatan-peringatan-Nya. Artinya berpegang pada firman-Nya (ay.2a).
3. Hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Artinya hidup menurut kehendak-Nya berdasarkan firman-Nya (ay.3b).
4. Mengamat-amati perintah Tuhan (ay.6b). Artinya menjadikan firman Tuhan sebagai pedoman hidup.
Tuhan telah menyampaikan titah-titah-Nya (firman-Nya) supaya dilaksanakan dengan sungguh (ay.4).
Karena itu, kita diminta untuk mencari Dia dengan segenap hati (ay.2b). Tidak melakukan kehahatan (ay.3a). Belajar hukum-hukum-Nya (firman-Nya). Dan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Nya (ay.8a).
Sudahkah kita membaca dan merenungkan firman-Nya setiap hari dalam kesetiaan? Tidak ada kebahagiaan hidup tanpa menaati, berpegang dan menjadikan firman Tuhan sebagai pedoman hidup. Mengapa?
1. Firman Allah berkuasa. Allah menjadikan dunia dari yang tidak ada menjadi ada dengan firmsn-Nya.
2. Firman adalah roti hidup yang memberi kehidupan (Matius 4:4).
3. Sabda Tuhan Yesus : "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengar firman Allah dan memeliharanya (Lukas 12:28).
Kebahagiaan tidak kita peroleh dari apa yang kita peroleh dari dunia; harta, jabatan, pangkat, rumah mewah dll. Tapi ketika kita berpegang pada firman-Nya. Karena itu, hiduplah berdasarkan firman-Nya.
SELAMAT BERIBDAH (siz).
HAI SUAMI, KASIHILAH ISTERIMU.
BACAAN: Efesus 5:24-26 (sesuai SBU).
1 Juli 2023
Selamat hr Sabtu, 01-07-23.
HAI SUAMI, KASIHILAH ISTERIMU.
BACAAN: Efesus 5:24-26 (sesuai SBU).
NAS : “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.” (ay.25).
1. Perkawinan merupakan kehendak Allah, “tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja” (Kejadian 2:18). Lembaga perkawinan merupakan lembaga pertama yang diciptakan Allah. Karena itu kebahagiaan keluarga, dialami bila keluarga sungguh hidup di dalam Tuhan. Keluarga yang hidup di dalam Tuhan, adalah keluarga yang mematuhi perintah-perintah-Nya.
2. Firman Tuhan dalam bacaan hari ini mengatakan: “sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian juga isteri hendaknya tunduk kepada suami dalam segala hal” (ay.24). Tunduk, artinya “menghormati suami”. Dalam kaitan itu maka suami harus mengasihi isteri, seperti Kristus mengashi jemaat. Untuk jemaat Kristus telah menyerahkan diri-Nya. Itu berarti suami harus rela berkoban untuk kebahagiaan isterinya.
3. Melakukan perintah Tuhan tidaklah gampang. Dibutuhkan kesediaan bahkan tekad untuk melakukannya. Dibutuhkan juga keterbukaan, kejujuran, kerendahan hati dan pengorbanan. Dua pribadi yang sangat berbeda dan unik. Kasih Tuhan saja yang dapat mempersatukan mereka. Dan memampukan mereka untuk menaati tanggung jawabnya masing-masing, khususnya sebagai suami untuk mengashi isteri.
4. Dengan terus bergantung pada Tuhan, maka rumah tangga akan langgeng dan bahagia. Kehadirannya sebagai rumah tangga kristiani yang hidup dalam terang, menjadikannya berkat ditengah masyarakat. Hai ieteri-isteri hormatilah suamimu dan hai suami kasihilah isterimu.
SELAMAT BERAKHIR PEKAN (siz).